Jumat, 03 Mei 2024 | 05:11
OPINI

Mengukir Jejak Keindahan Pantai Sawarna di Bagian Selatan Jawa Barat

Mengukir Jejak Keindahan Pantai Sawarna di Bagian Selatan Jawa Barat
Pantai Sawarna (Dok Aulia)

Oleh: Aulia Azza

Mahasiswi Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

ASKARA - Bagi sebagian orang, melakukan rekreasi ke pantai merupakan sebuah keputusan yang sangat baik untuk mengatasi rasa penat. Mendengar suara deburan ombak yang begitu gemuruh mampu menciptakan suasana ketenangan dalam diri. Ya, pantai memang selalu menjadi pilihan yang menarik untuk dikunjungi. Bagaimana tidak? Melihat keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan sangat disayangkan apabila tidak dinikmati. Pantai sawarna yang terletak di Lebak, Banten adalah surga keindahan alam yang memiliki banyak keunikan sendiri bagi para wisatawan. Penasaran bagaimana keseruan yang dapat dirasakan di Pantai Sawarna ? Yuk kita telusuri bersama melalui penulisan ini!

Mulanya, aku dan seorang temanku berencana untuk melakukan perjalanan ke Kota Bandung. Namun, hiruk pikuk kota membuat kami merasa jenuh, seolah itu telah menjadi rutinitas monoton yang kami lakukan di Bogor. Keinginan akan rasa ketenangan dan kesegaran  adalah satu hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa seperti kami. Maka, muncullah ide brilian untuk mengunjungi Pantai Sawarna. Aku memang orang Banten, tapi sama sekali aku belum pernah menginjakkan kaki di pantai tersebut. Pantai ini memiliki pesona alam yang memukau, sehingga menjadi salah satu destinasi yang aku impikan sejak dulu. Sebetulnya, salah satu tujuanku untuk mengunjungi tempat ini adalah untuk memenuhi penugasan Mata Kuliah Penulisan Media, yakni menulis cerita perjalanan. Bukannya tidak memiliki kisah perjalanan, namun diriku memerlukan sedikit suntikan untuk berlibur. Hal ini didukung dengan liburan semester 3 dengan segala kesibukanku yang menjadi penghalang untuk menikmati liburan. 

Pantai Sawarna menjadi pilihan yang tepat untuk melepaskan rasa penat dan menyegarkan pikiran. Kami melakukan persiapan yang sangat matang sebelum pergi, termasuk menyewa perlengkapan kemah yang diperlukan, karena kami berniat untuk berkemah di sana. Memulai perjalanan pada pukul 2 siang dengan ditemani oleh terik matahari yang begitu menyinari mata, aku dan temanku bersiap untuk mengarungi petualangan menuju Pantai Sawarna dengan menggunakan kendaraan mobil. 24 Februari 2024 menjadi awal dari perjalanan kami yang dimulai dari Bogor. Kami mengawali perjalanan dengan membeli nasi padang dan cemilan ringan untuk menemani perjalanan. Saat itu cuaca di Bogor cukup terik, namun cuaca berubah ketika kami memasuki tol, dimana hujan mulai turun. Keluar melalui tol Sukabumi, kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri daerah perhutanan. 

Daerah perhutanan ini memiliki medan perjalanan yang cukup berbahaya, terutama ketika dilintasi oleh kendaraan. Jalan yang hanya bisa dilalui oleh dua kendaraan dengan arus yang berlawanan menambah tingkat kesulitan perjalanan. Sementara itu, jalanan yang dikelilingi oleh pepohonan lebat dan rimbun membuat adrenalin kami merasa tertantang. Keterampilan khusus dalam mengemudi sangat diperlukan dalam perjalanan kali ini. Perasaan tegang dan rasa penasaran menjadi satu, sehingga menciptakan sebuah keharmonisan dan kekompakkan dalam menciptakan momen bersama teman. Di tengah perjalanan, kami berhenti sejenak untuk sholat ashar di salah satu masjid yang terletak di Palabuhan Ratu.

Malam hari pun tiba, dan kami masih terus melanjutkan perjalanan di tengah kegelapan. Keadaan semakin mencekam karena jalan yang kami tempuh sama sekali tidak memiliki penerangan. Suasana yang sunyi dan sepi turut menambah rasa ketakutan akan hal-hal yang tidak kami inginkan. Setelah mengalami ketegangan dan beberapa kali tersesat, akhirnya kami sampai di Sawarna pada pukul 19.45 WIB. Dalam masa perjalanan, dapat disimpulkan bahwa kami membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke Sawarna. 

Perlu diketahui bahwa rancangan perjalanan yang telah kami atur tidak berjalan sesuai dengan rencana. Awalnya, kami berencana untuk berkemah di Pantai Goa Langir Sawarna. Namun, melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, kami ditawarkan untuk menginap di Kawasan Desa Wisata Sawarna. Kami tidak langsung mengambil keputusan untuk menerima tawaran tersebut, karena kami telah menyewa perlengkapan untuk berkemah. Pada saat itu, kami memutuskan untuk berfikir sejenak sembari membeli makanan yang berada di sekitar. Tidak lupa, kami menyantap bekal nasi padang yang telah kami bawa dari Bogor. 

Tak lama kemudian, kami mendapatkan arahan dari warga sekitar untuk pergi ke Pantai Pasir Putih Sawarna. Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk berkemah di sana. Keputusan ini pun harus kami lalui dengan tantangan baru, karena perjalanan menuju pantai masih perlu ditelusuri selama kurang lebih 900 meter. Akses jalannya tidak dapat dilalui oleh mobil, sehingga kami terpaksa untuk menyewa motor dengan harga Rp80.000,00. Mobil kami parkir di depan Kawasan Desa Wisata Sawarna. Sesaat setelah itu, akhirnya kami memasuki kawasan tersebut dengan membayar tiket sebesar Rp10.000,00 per-orang. Hal itu kami lakukan dengan mengendarai sepeda motor dan membawa perlengkapan yang sangat banyak. Perjuangan kami tidak berhenti sampai disitu, kami tetap harus mencari titik Pantai Pasir Putih Sawarna yang harus menyusuri rumah-rumah warga. Sekitar 45 menit kami lalui untuk menemukan tempat yang cocok untuk disinggahi. Kami memilih untuk mendirikan tenda di atas saung karena khawatir hujan turun di malam hari. Saung tersebut kami sewa dengan harga Rp30.000,00. 

Kami mendirikan tenda dengan kemampuan yang kami miliki. Setelahnya, kami merapikan barang-barang yang dibawa karena merasa sudah sangat lelah. Tenda sudah berdiri kokoh, barang-barang sudah tersusun rapi, akhirnya kami memutuskan untuk rehat sejenak. Kami tertidur dengan lelap hingga pukul 02.17 WIB. Saat kami terbangun, kami segera bergegas untuk menunaikan sholat maghrib dan isya. Setelah itu, kami melanjutkan tidur hingga pukul 06.05 WIB. Sama seperti kegiatan sebelumnya, kami segera bergegas untuk menunaikan sholat subuh. 

Matahari sudah mulai menyinari dan rasa lapar mulai menghampiri. Akhirnya, kami  memutuskan untuk memasak Indomie di tepi pantai sembari menikmati suara ombak. Ketenangan dari jauhnya hiruk pikuk kota kami rasakan pada saat itu. Tentu saja, ada kebahagiaan yang terbayar setelah melewati berbagai rintangan selama perjalanan. Kami sangat menikmati suasana tersebut hingga mulai bermain-main di sekitar pantai. Merasa kurang puas, kami berniat untuk bergegas pergi ke Pantai Tanjung Layar yang terletak tidak jauh dari pantai yang kami singgahi. Sebelum berangkat, kami terlebih dahulu merapihkan peralatan masak dan makan yang telah kami gunakan sebelumnya. Perjalanan menuju Pantai Tanjung Layar kami tempuh menggunakan sepeda motor. 

Sesampainya di Pantai Tanjung Layar, kami disuguhkan dengan kecantikan karang yang begitu memukau. Keindahan dari ciptaan Tuhan memang tidak ada tandingannya. Melihat ada dua tanjung, membuatku merasa terkesima. Berulang kali, aku menikmati keindahan pantai yang cantik itu. Setelah merasa cukup, kami bergegas untuk memutari area sekitar pantai dan pada akhirnya kembali ke peradaban semula. Kami bersiap-siap pulang karena masih ada tanggung jawab yang harus kami selesaikan, sehingga pada akhirnya kami mengawali perjalanan pulang pada pukul 09.50 WIB. 

Sepanjang perjalanan, aku tak henti mengucap syukur kepada Tuhan karena telah diberikan kesempatan untuk menikmati salah satu pesona alam yang telah diciptakan-Nya. Di perjalanan pun, pemandangan-pemandangan yang cantik selalu tersaji di depan mataku. Aku bisa melihat bagaimana indahnya perpaduan antara bukit dan laut. Cantik, itulah kata yang selalu keluar dari mulutku ketika menyaksikan pesona alam-Nya. 

Berkemah di pantai adalah kali pertamaku dalam melakukan kegiatan se-ekstrem ini. Petualangan yang penuh dengan rintangan ini sangat melatih kesabaran dan keikhlasanku. Akan tetapi, rintangan-rintangan itulah yang akan menjadi sebagai kenangan dalam perjalanan hidup. Merasakan hembusan angin laut dan melihat keindahan pantai menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kisah petualangan ini. 

Pantai Sawarna, salah satu destinasi ajaib yang bukan hanya menawarkan keindahan pantai yang menakjubkan, tetapi juga menyuguhkan keindahan alam sekitarnya pun sangat memanjakan mata. Jadi, yuk kamu rasakan sensasi keindahan pantai dan petualangan luar biasa di Pantai Sawarna! Tidak perlu khawatir, dengan berinvestasi sebesar Rp10.000,00 kamu akan membuka pintu pengalaman dalam petualangan.

 

Komentar