Oleh: Bianka Dwinanda Larasati
Mahasiswa program studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB University

ASKARA – Beberapa waktu lalu, Ihsan Mahardika, atlit kempo asal Kota Bekasi berhasil meraih medali emas pada ajang Pertandingan Pekan Olahraga Nasional (POPNAS) XVI Sumatera Selatan Tahun 2023 dalam lingkup cabang olahraga Shorinji Kempo.

Kehidupan Awal

Ihsan Mahardika atau kerap dipanggil Ihsan, kelahiran 19 Agustus 2007, masih duduk di kelas dua di SMAI Al Azhar 4 Kota Bekasi. Ia merupakan seorang anak dari salah seorang pendiri tempat pelatihan para atlet Shorinji Kempo, sekaligus karyawan dari PT Hilon Indonesia. Ayah Ihsan yang menyediakan tempat pelatihan atlet ini, mengajak kedua anak lelakinya untuk ikut bergabung ke dalam tempat pelatihan tersebut, hingga akhirnya mereka menjadi atlet Shorinji Kempo nasional.

Ketertarikan dalam Bidang Musik

Menurut pandangan dari teman-teman sekolahnya, Ihsan merupakan seorang siswa yang sangat aktif dalam bermusik. Ihsan memiliki ketertarikan tinggi dalam bidang musik, khususnya terhadap alat musik drum. Ia telah mulai menyelami dunia drum sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saking memiliki kegemaran yang tinggi terhadap alat musik drum, Ihsan pada akhirnya memutuskan untuk bergabung ke dalam ekstrakurikuler (eskul) musik sekolah.

Saat ini, disekolah Ihsan telah memiliki grup band beranggotakan empat orang. Hal ini membuat kemampuan Ihsan sebagai drummer semakin terasah, dikarenakan semakin sering berlatih dan tampil di lingkungan sekolah. Tidak hanya aktif tampil bergabung dalam kegiatan ekskul musik di sekolah, Ihsan juga sangat aktif dalam mengikuti event-event musik yang berlokasi di Kota Bekasi. Ia kerap beberapa kali tampil di dalam beberapa event yang diselenggarakan pihak lain. Tidak hanya tampil, Ihsan juga kerap mengikuti perlombaan bermain drum.

Ihsan tidak membatasi dirinya untuk lebih dalam mempelajari seluruh teknik bermain drum. Ihsan mengaku sangat bersyukur memiliki kedua orang tua yang sangat mendukung seluruh aktivitasnya. Melihat ketertarikan yang tinggi dari Ihsan terhadap bermain drum, akhirnya kedua orang tua Ihsan memutuskan untuk mendukung hobi anaknya itu dengan cara yang lebih serius. Orang tua Ihsan memutuskan untuk memberikan anaknya vasilitas berupa sebuah drum pribadi agar anaknya dapat menjalankan latihan drum mandiri di rumahnya. Selain itu, orang tuanya juga mendaftarkan Ihsan ikut les alat musik drum.

Tak hanya itu, orang tuanya juga selalu memberikan support yang besar terhadap minat anaknya, misalnya dengan cara mengajak Ihsan untuk datang ke setiap event drummer profesional yang digemari Ihsan, sehingga, Ihsan dapat lebih bebas dan dapat lebih mendalam ketika mempelajari dan menyelami seputar dunia alat musik drum.

Aktif dan Fokus Berprogres menjadi Atlet Nasional

Di balik kesibukan Ihsan pada bidang musik, Ia juga turut aktif memfokuskan diri berlatih untuk menjadi atlet kempo nasional. Ihsan mengaku sudah mulai menggeluti dalam dunia olahraga kempo sejak menduduki bangku kelas dua tingkat sekolah dasar. Pada awalnya, Ihsan hanya iseng mengikuti kegiatan pada tempat kerja ayahnya. Namun dengan seiring waktu, Ihsan merasa tertarik dengan bidang olahraga Shorinji Kempo, hingga akhirnya memutuskan untuk bergabung secara resmi dan memfokuskan dirinya untuk berprogres lebih giat pada tempat pelatihan atlet kempo ini.

Hingga saat ini, Ihsan telah banyak berhasil memenangkan pertandingan- pertandingan yang diadakan berbagai pihak dalam bidang olahraga kempo. Sebelum berhasil meraih juara satu pada pertandingan Kejuaraan Shorinji Kempo Tingkat Nasional, Ihsan mengawali karir sebagai juara dari berbagaibpertandingan tingkat bawah, antara lain sebagai berikut:
• Juara 2 Pertandingan Antar Dojo Se-DIY Cabang Shorinji Kempo
• Juara 1 POPDA Sekabupaten Cabang Shorinji Kempo
• Juara 1 POPDA Seprovinsi Jawa Barat Cabang Shorinji Kempo
• Juara 3 POPDA Seprovinsi Jawa Barat Cabang Shorinji Kempo
• Juara 1 POPNAS Senasional Cabang Shorinji Kempo
• Juara 1 PORKAP Sekabupaten Cabang Shorinji Kempo

Untuk meraih seluruh pencapaiannya hingga tingkat nasional, Ihsan mengaku berlatih keras dengan mengikuti karantina untuk fokus melakukan latihan selama kurun waktu kurang lebih selama sebulan. Selama sebulan, setiap harinya melaksanakan latihan sebanyak dua kali. Ihsan menyadari, untuk menjadi atlit nasional harus menjalani latihan ekstra. Untuk itu, Ia selalu berlatih secara sungguh-sungguh hingga matang agar mencapai hasil maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Perkembangan seluruh prestasi yang telah Ihsan capai dalam dua bidang keahlian yang bertolakbelakang ini membuktikan bahwa setiap manusia memiliki potensi yang besar untuk meraih mimpinya dari berbagai bidang kehidupan. Tidak ada batasan bagi seseorang untuk memiliki mimpi. Kisah kehidupan Ihsan ini mengajarkan, lakukanlah aktivitas kehidupan sampai kamu merasa puas, maka disitulah kalian akan menemukan di mana potensi kalian berada. Jangan pernah membatasi diri kalian terhadap segala sesuatu, barangkali sesuatu yang kamu hindari malah menjadi potensi besar bagi kehidupan yang kalian jalani di masa yang akan datang. Terlebih lagi bagi kalian yang mendapatkan fasilitas dan support yang sangat tinggi dari orang tua, gunakanlah kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin sebagai cara untuk membanggakan keduanya.