Kamis, 02 Mei 2024 | 17:35
OPINI

Perjalanan Meraih Pantai Anyer dari Bogor

Perjalanan Meraih Pantai Anyer dari Bogor
Bianka DL di Anyer (Dok Pribadi)

Oleh: Bianka Dwinanda Larasati 
Mahasiswi program studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB University

 
ASKARA - Perjalanan kali ini, aku berencana untuk mengunjungi salah satu pantai yang berada di Banten, yaitu Pantai Anyer. Rencananya, nanti di sana akan menginap semalam dengan keluargaku. Karena posisi sekarang sedang di Bogor, jadi aku melakukan perjalanan sendiri terlebih dahulu ke Serang untuk menemui keluarga, baru setelah itu kami akan bersama-sama berangkat ke Pantai tersebut. 

Sudah kesekian kalinya aku melakukan perjalanan dari Bogor ke Serang ataupun sebaliknya. Ya itu tentu saja, karena Serang adalah rumahku dan Bogor adalah tempatku berkuliah. Biasanya aku selalu melakukan perjalanan sendiri dengan menggunakan bus antarkota. Bus yang biasa digunakan adalah Bus Arimbi dengan jurusan Bogor-Merak dengan waktu tempuh kurang  lebih 3 sampai 4 jam perjalanan dengan harga Rp75.000,-. Namun kali ini, ingin mencoba untuk melakukan perjalanan sendiri dengan menggunakan kereta. 

Sebenarnya, sebelum ini sudah pernah sekali melakukan perjalanan Bogor-Serang dengan menggunakan kereta, namun pada saat itu melakukan perjalanan dengan teman yang sudah beberapa kali melakukan perjalanan Bogor-Serang dengan kereta. Namun tetap saja, tidak sepenuhnya mengingat ke arah mana harus jalan saat turun kereta untuk transit nantinya. Tapi soal transit di mana, sudah menanyakan hal itu untuk jaga-jaga jika aku hendak melakukan perjalanan sendiri menggunakan kereta.  

Perjalanan kali ini dimulai pukul 17.30 dengan menaiki KRL Bogor yang pada saat itu suasananya cukup nyaman ditumpangi. Suasana KRL tidak terlalu ramai, mungkin dikarenakan jam pulang kerja sudah lewat. Jadi, hampir seluruh penumpang mendapatkan bagian tempat duduk dengan nyaman. Walaupun ada beberapa orang yang tidak mendapatkan tempat duduk, sehingga harus berdiri, namun tidak sampai membuat penumpang berdesakan. 
 
Aku menaiki KRL, pertama dari Stasiun Bogor dan turun di Stasiun Manggarai. Perjalanan ini menempuh waktu selama kurang lebih 1 jam. Untuk mencapai Stasiun Manggarai, perlu melewati 15 stasiun lainnya. Hingga tiba akhirnya di Stasiun Manggarai, terlihat orang-orang langsung berdiri serempak dan berjalan dengan cepat seperti sedang mengejar sesuatu. Turun dari KRL, aku langsung mengikuti arah ke mana orang berjalan, yaitu menuruni tangga dengan suasana sangat berdesakkan. 

Setelah itu, langsung melanjutkan perjalanan KRL dengan tujuan Stasiun Tanah Abang. Perjalanan Stasiun Manggarai-Stasiun Tanah Abang memakan waktu perjalanan selama 11 menit. Suasana kereta pada saat itu juga masih sama seperti sebelumnya, tidak ramai namun juga tidak sepi. Aku duduk di samping pria berusia kurang lebih 21 tahun bernama Dhika. Ia bilang sering menaiki KRL rute ini, dan katanya KRL ini memang selalu seperti ini penampakan penumpangnya. Karena perjalanan KRL kedua ini hanya memakan waktu sebentar, jadi tak terasa tiba-tiba telah sampai di tujuan, yaitu Stasiun Tanah Abang untuk berganti KRL rute Stasiun Tanah Abang-Stasiun Rangkasbitung. 

Dari stasiun ini, seluruh gerbong dipenuhi penumpang hingga berdesakan. Pada saat itu, aku sampai mengalami rasa pusing dan mual, sehingga meminta tolong kepada seorang pria untuk bertukar duduk dengannya. Untung, pria tersebut mengiyakan, jika tidak bertukar, bisa-bisa aku sudah muntah di KRL saking mualnya. Perjalanan KRL rute ini berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam, sehingga tertidur karena benar-benar merasa tidak enak badan. Dan tanpa terasa telah sampai di Stasiun Rangkasbitung.
  
Saat tiba di Rangkasbitung, aku benar-benar merasa bersyukur dengan membatin, "akhirnya." Karena ini merupakan kereta KRL terakhir, sebelum melanjutkan naik KAI menuju Serang. Aku sudah sangat tidak sabar untuk sampai ke rumah, karena merasakan seluruh badan terasa sangat pegal. Perjalanan ke Serang ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Suasana di KAI sangat nyaman, KAI pada saat itu sangat kosong dan dingin. Jadi semakin nyaman untuk tidur. Sampai pada akhirnya tiba di pemberhentian terakhir, Kota Serang. Karena hari sudah malam, perjalanan ke Pantai Anyer bersama keluarga dilakukan keesokan pagi. 

Kami melakukan perjalanan pada pagi hari, pukul 07.30 WIB. Aku merasakan sangat exited untuk ke pantai kali ini, karena sejujurnya sudah sangat lama tidak ke pantai. Perjalanan ini menempuh waktu kurang lebih satu setengah jam. Selama perjalanan, aku menemukan beberapa hal. Pertama, bertemu beberapa rombongan bus yang ternyata setiap weekend, sering ada orang luar Banten untuk berziarah ke makan pahlawan di Banten Lama. 

Kedua, di sepanjang jalan terdapat beberapa anak kecil berdiri di samping jalan sambil melambaikan tangannya untuk meminta telolet kepada sopir-sopir bus yang lewat. 

Ketiga, aku juga melewati wilayah industri. Di sana, terdapat beberapa pabrik. Makanya, banyak juga truk yang melewati daerah sana atau bahkan parkir berturut di sana. Cuaca pagi ini sangat cerah dan sejuk, sehingga sangat nyaman untuk berkendara. Aku pikir jalan ke Anyer itu akan macet, ternyata tidak, malah sangat lancar. 

Tak terasa, akhirnya kami sampai di tempat penginapan bernama Hotel Marbella pada pukul 09.00 WIB. Dari depannya saja sudah terlihat seperti tampilan hotel. Jika masuk ke dalam, kita bisa langsung melihat lapangan tennis yang terpampang jelas dari depan pintu masuk. Di sini, cuaca sangat panas namun angin sangat sejuk. Aku pun langsung masuk ke dalam fasilitas hotel bagian luar. Saat menaiki tangganya, terlihat tersedia kolam renang dengan bar yang di desain dengan sangat cantik. Keberadaan pohon-pohon disekitarnya membuat tampilan menjadi semakin sempurna.  

Di sini, aku sempat berbincang sebentar dengan seorang ibu asal Jakarta, berusia 43 tahun bernama Novi. Dikatakannya, perjalanan ke pantai ini cukup lancar, dan dia telah menginap semalaman. Ibu Novi merasa sangat menikmati berlibur di sini bersama keluarganya. 

Walaupun sudah melihat pemandangan yang sangat cantik, namun aku belum merasa puas, karena tujuan utama ke sini adalah untuk melihat pantai. Dari kolam tersebut, aku berjalan lurus ke depan sedikit dan akhirnya pantai terlihat. Sontak dalam hati berteriak "wow," pemandangannya benar-benar sangat cantik. View yang didapatkan jika dilihat dari Hotel Marbella ini sangat memperlihatkan keindahan sebuah pantai bersih yang diisi dengan beberapa ATV dan wahana air lainnya, seperti banana boat. Cuaca juga sangat cerah, sehingga sangat mendukung untuk melakukan aktivitas. Namun aku benar-benar terhipnotis dengan pemandangannya yang sangat cantik dan super bersih. 

Perjalanan kali ini sangat kunikmati, karena dari beberapa kali ke pantai, aku merasa view hotel ini merupakan yang terbaik. Namun jika untuk tinggal bermalam, aku merasa lebih nyaman jika memilih nginap di villa. Tidak tahu kenapa, mungkin karena bentuk villa terasa lebih luas didalamnya, dan terasa lebih asik. 

Sampai di sini dulu ya cerita perjalananku kali ini, yuk kalian juga coba! Sampai jumpa! 

Komentar