Kamis, 02 Mei 2024 | 20:29
OPINI

Muda dan Inspiratif

Inilah Perjalanan Bintang Hingga Menjadi Duta Inspirasi Indonesia

Inilah Perjalanan Bintang Hingga Menjadi Duta Inspirasi Indonesia
Bintang Afrilia Deviana Lubis (Dok Pribadi)

Oleh: Erika Difa Nadia Kharisma

ASKARA - Bintang Afrilia Deviana Lubis atau kerap hangat disapa dengan Bintang atau bun, anak tunggal yang lahir pada tanggal 18 April 2004. Pada tahun ini Bintang genap berusia 19 tahun, dengan hobi yang tidak berubah dari kecil yaitu membaca. Dari kesukaanya itulah yang membuat Ia banyak sekali mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan buku.

Ia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar SDN Kebagusan 05 Petang dan SDN Treko 1 yang melanjutkan di SMPN 218 Jakarta kemudian menempuh pendidikan SMK di SMKN 20 Jakarta, sebelum menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Universitas Trisakti dan Universitas Terbuka di Jakarta. Ia mengambil program studi Manajemen di Universitas Trisakti dan program studi Hukum di Universitas Terbuka.

Semenjak TK dan SD ia sudah memulai keaktifannya dalam kegiatan dan perlombaan antar sekolah. Tidak hanya itu seorang Bintang yang sangat menyukai buku kemudian merealisasikan hobinya menjadi suatu gebrakan yang inspiratif di SMP-nya. Gebrakan tersebut merupakan kegiatan yang mengajak teman-temannya untuk membangun sebuah tempat baca sederhana pada pojok kelas untuk sekedar menjadi pengisi dikala jam istirahat.

Ia dibantu oleh 12 temannya mengumpulkan buku secara kolektif dari teman sekolahnya untuk mengisi lemari yang ada. Kegiatan dilaksanakan saat Ia menjabat sebagai ketua divisi kebersihan OSIS. Namun sangat disayangkan ketika Ia sudah mengakhiri jabatannya kegiatan tempat baca itu tidak terurus dan tidak dilanjutkan karena tidak adanya kaderisasi yang terorganisir. 

Pengalaman organisasinya yang mumpuni menjadikan Bintang lebih aktif lagi di masa putih abu-abunya. Ia bergabung kembali di beberapa organisasi yaitu OSIS, pramuka, FOS-DKI, dan beberapa kegiatan perlombaan bergengsi di eranya. Sebelum menjadi ketua OSIS di SMKN 20 Jakarta ia terlebih dahulu menjadi anggota biasa. Dan pada kelas 11 Ia ditawari oleh kakak kelasnya menjadi wakil ketua OSIS namun ternyata belum beruntung pada pemilihan. Tak gentar Ia pun memberanikan dirinya menjadi calon ketua OSIS pada akhir jabatannya di kelas 11. Hal yang tidak terduga, Ia sukses mendapat dukungan penuh dari guru dan teman-temannya sehingga berhasil menjadi ketua OSIS di tahun tersebut.

Disamping kesibukannya menjadi ketua OSIS Ia juga aktif dalam mengembangkan koneksi relasi dari luar sekolah, yaitu tergabung dalam FOS-DKI Jakarta serta mengikuti beberapa perlombaan. Salah satu perlombaan yang diikuti yaitu Ia meraih juara saat menjadi CEO dari lomba bisnis yang diikuti.

Berbekal masa emas pada era putih abu-abunya, Ia matang untuk tetap melanjutkan keaktifannya dalam organisasi dan kegiatan di kampus maupun diluar kampus. Hingga suatu saat temannya mengajak untuk Bintang mengikuti ajang pemilihan duta inspirasi Indonesia. Awalnya Ia sama sekali tidak tertarik, karena Ia berpikiran jika menjadi seorang duta biasanya seorang yang sangat terkenal, tidak menggunakan hijab, dan eksis. Namun dari dorongan temannya yang menyebutkan Bintang sangat cocok mengikuti ajang duta karena Ia adalah seorang yang sangat berkompetensi di bidang itu, akhirnya hati Bintang tergerak untuk mencoba mendaftar. Ia mendaftar dengan waktu yang sangat mepet dan menurutnya itu sangat hectic karena syarat ketentuan pendaftarannya yang sangat ketat. Rafli adalah seorang yang mungkin dapat dikatakan menjadi pahlawan karena membantunya hingga masa pengumuman tiba.

Dengan gagasan yang sangat cemerlang yaitu talkshow keuangan, talkshow kurikulum selama tiga bulan, podcast dan beberapa webinar literasi digital yang direncanakan ternyata membuahkan hasil menjadi hal yang tidak disangka. Bintang berhasil lolos menjadi duta inspirasi Indonesia batch XI, serta video yang menjadi syarat ketentuan di seleksi keduanya juga menjadi video terbaik dari 38 provinsi peserta yang mendaftar.

Dengan peraihan itu Bintang berekspektasi tinggi Ia akan menjadi perwakilan duta yang mewakili DKI Jakarta, namun ekspektasi itu tidak terwujud. Ia kalah dengan seseorang yang terpilih menjadi pilihan duta perwakilan DKI Jakarta, kemudian Ia juga secara terang-terangan mengatakan Ia dengan legowo menerima jika ditempatkan di perwakilan provinsi lain. Benar saja Bintang ternyata ditempatkan untuk menjadi perwakilan dari provinsi Papua Pegunungan dengan alasan juri ingin membranding provinsi tersebut secara videografi yang baik. Hal tersebut diungkapkan karena Bintang memiliki keahlian membuat video yang bagus dari hasil video yang terbaik saat seleksinya.

Tidak sampai itu saja Bintang yang memilih membranding pada media Tiktok pun dipindahkan menjadi pada media YouTube yang sama sekali tidak Bintang inginkan. Pembelajaran itulah yang sangat menarik dalam kehidupan Bintang, karena Ia berhasil mempelajari hal-hal baru yang tadinya tidak diinginkannya. 

Sampai pada akhirnya Bintang dan partnernya mendapatkan tugas membranding provinsi Papua Pegunungan dengan media YouTube, namun sangat disayangkan hal itu juga menjadikan Bintang dan partnernya mendapatkan masalah yang serius. Video yang dibuat itu ternyata keliru, sampai seorang dari provinsi Papua Pegunungan yang langsung menegur. Akhirnya Ia pun mendapatkan revisian yang berat karena partnernya pun berasal dari Jawa Timur dengan jarak cukup jauh. 

Bintang mengaku pembelajaran yang lagi-lagi dapat dipetik ialah pengalaman, karena Ia seseorang dengan tipe orang yang akan menyelesaikan apapun yang sudah menjadi pilihannya. Ia pun berpesan untuk teman-teman diluar sana untuk berani memulai sesuatu yang belum pernah menjadi pilihannya. Dan seseorang yang berhasil itu Ia yang saat mengerjakan sesuatu menjadi sosok yang profesional, memiliki komitmen dan empati yang tinggi dimanapun berada dan dengan siapa pun yang ditemui. Karena saat bertemu dengan orang yang sama kembali, orang tersebut akan menilai diri kita dengan baik. Sejatinya manusia yang memiliki nilai adalah manusia yang dapat memanusiakan manusia.

Aktif menjadi duta inspirasi, Bintang juga turut aktif dalam akun instagramnya yang sering kali mengunggah postingan-postingan self improvement untuk dapat mengajak teman-temannya menjadi bagian manusia yang dapat menginspirasi melalui bakat dan yang masih ragu ketika ingin meraih mimpi. Kegiatannya tidak berhenti disitu saja Ia juga kerap kali menjadi narasumber, motivator, master of ceremony, moderator dan lain sebagainya di keseharian hidupnya. 

“Pegang dengan kuat nilai integritas, karena semua orang gampang untuk ngomong tapi gak semua orang bisa untuk merealisasikannya” - Bintang Afrilia Deviana Lubis, Duta Inspirasi Indonesia batch XI


* mahasiswa program studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University.

Komentar