Senin, 06 Mei 2024 | 00:24
COMMUNITY

Brobosan, Tradisi Jawa Jalan di bawah Peti Jenazah

Brobosan, Tradisi Jawa Jalan di bawah Peti Jenazah
Acara Brobosan di Batam (Dok Askara)

ASKARA - Indonesia memiliki beragam suku dan tradisi didalamnya, salah satunya tradisi dan budaya Jawa merujuk pada serangkaian norma, nilai, kepercayaan, praktik, serta perayaan yang terbentuk dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa. 

Masyarakat Jawa kaya akan kebudayaan tradisional, seni, musik, tarian, bahasa, adat istiadat, filsafat hidup, dan sistem sosial yang unik. Beberapa contoh tradisi dan budaya Jawa meliputi upacara adat seperti pernikahan Jawa, tarian tradisional seperti tari bedhaya dan tari wayang, kepercayaan tradisional seperti kejawen, serta seni rupa tradisional seperti wayang kulit dan batik.

Salah satu tradisi yang unik adalah Brobosan. Tradisi Brobosan merupakan upacara tradisi dalam adat kematian budaya Jawa yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian pada upacara kematian adat Jawa, di mana prosesi ini dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman. 

Brobosan dilakukan bertujuan sebagai penghormatan terakhir dari sanak keluarga yang masih hidup kepada jenazah orang tua. Hal ini juga dimaksudkan sebagai permohonan maaf kepada orang tua. 

Prosesi Brobosan dilakukan oleh anak cucu dari orang yang telah meninggal, dimulai dari anak tertua sampai ke cucu-cucunya dengan cara merunduk dibawah keranda jenazah dan mengelilinya sebanyak angka ganjil, 3 kali atau 7 kali searah jarum jam.

Makna dari tradisi Brobosan, semua kebaikan yang ada di dalam diri jenazah semasa hidup akan menurun ke anak cucunya kelak jika melakukan tradisi Brobosan, dari mulai kepandaiannya, kejayaannya dan segala hal baik yang dilakukan jenazah semasa hidupnya.

 

Komentar