Jumat, 03 Mei 2024 | 17:01
NEWS

Bahas Strategi Hingga Kultur Kerja, Kepala BNN RI: Salam Indonesia Bebas Narkoba

Bahas Strategi Hingga Kultur Kerja, Kepala BNN RI: Salam Indonesia Bebas Narkoba
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom (ist)

ASKARA -  Salam Indonesia Bebas Narkoba menjadi pembuka arahan Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., dalam kunjungan kerjanya ke BNN Provinsi Bali, pada Jumat (16/2).

Salam itu menurut Kepala BNN dapat diartikan sebagai suatu doa yang datang dari hati paling tulus sehingga diharapkan salam Indonesia bebas narkoba adalah doa yang dapat terinternalisasi di dalam diri dan menjadi komitmen bersama.

Pada pertemuan tatap muka perdana Marthinus Hukom, dengan para personel BNNP Bali tersebut, terdapat dua hal yang menjadi pokok bahasan. Pertama yaitu arahan strategis dalam menghadapi tantangan peredaran gelap narkotika di Bali, dan yang kedua berkaitan dengan penyatuan pandangan seluruh personel BNN yang beragam dalam membentuk budaya kerja atau kultur kerja yang sama guna mendorong optimalisasi kinerja organisasi.

“Bali merupakan suatu wilayah yang sangat strategis, sebagai pusat pariwisata paling terkemuka dan terkenal di dunia, serta sebagai hub area yg menghubungkan Jawa dengan NTB dan NTT,” ungkap Marthinus Hukom dalam keterangannya, Minggu (18/2).

Berbicara sebagai pusat atau sentra menurutnya terdapat tiga aspek yang perlu dicatat dan dicermati yaitu transportasi orang, barang, dan gagasan yang mana ketiganya dapat berkaitan erat dengan kejahatan narkotika. Oleh karena itu, Ia mengimbau kepada seluruh jajaran di BNNP Bali untuk mampu membaca potensi-potensi ancaman, daerah kerawanan, serta mampu melakukan pemetaan melalui kerja sama baik lintas negara, regional, maupun dengan instansi-instansi terkait.

“Saya mengajak rekan-rekan untuk melihat fenomena kejahatan dari perspektif multi kejahatan, sehingga kita dituntut untuk melakukan analisa mendalam terhadap satu fenomena, dengan kata lain kita tidak boleh acuh, tetapi harus responsif dan komprehensif,” jelasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan penyatuan pandangan dalam membentuk kultur kerja yang sama bagi seluruh pegawai BNN RI, Marthinus Hukom menyampaikan problematika organisasi BNN yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti ASN BNN, Polri, ASN Pemda, dan lain-lain. Perbedaan itulah yang kemudian menjadi alasan kuat Kepala BNN RI untuk membentuk kultur kerja yang menyatukan.

“Saya ingin menyatukan, bahwa tidak ada perbedaan Polri dan ASN, perbedaannya hanya pada sumber rekrutmennya saja, maka ketika kita sudah masuk di BNN kita harus sadar telah menjadi insan anti narkotika, dan ini harus saya sampaikan agar menjadi satu perspektif, satu spirit yang sama” ujarnya.

Mengakhiri arahannya, Kepala BNN RI berpesan bahwa dalam membangun budaya kerja setiap orang harus diberikan hak yang sama untuk berbicara, sistemnya tidak hanya top down, tetapi juga bottom up sehingga akan terbentuk ikatan solidaritas atau jiwa korsa dan terbangun loyalitas dan militansi terhadap pekerjaan kita.

Komentar