Rabu, 15 Mei 2024 | 10:33
NEWS

Dilantik Mendagri Tito, Kombes Pol Edfrie R Maith Resmi Jabat Asdep PKPD BNPP

Dilantik Mendagri Tito, Kombes Pol Edfrie R Maith Resmi Jabat Asdep PKPD BNPP
Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyalami Kombes Pol Edfrie R Maith

ASKARA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik sejumlah  Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (30/1).

Salahsatu pejabat dari BNPP yang dilantik adalah Kombes Pol Edfrie R Maith, yang kini resmi menjabat sebagai Asisten Deputi (Asdep) Potensi Kawasan Perbatasan Darat (PKPD) Badan Nasipnal Pengelola Perbatasan BNPP. Kombes Pol Edfrie R Maith sebelumnya menjabat Dirpolarud Polda Metro Jaya.

Dalam pelantikan tersebut, Tito Karnavian menekankan tentang pentingnya regenerasi organisasi. Tito yang juga menjabat Kepala BNPP itu menjelaskan, pergantian pejabat merupakan upaya regenerasi dan penyegaran organisasi. 

Selain itu juga untuk mencegah terjadinya kekosongan jabatan dan stagnasi organisasi. Apalagi saat ini sebagian pegawai di lingkup Kemendagri dan BNPP ditugaskan sebagai penjabat (Pj.) kepala daerah dengan waktu yang lama, dari yang setahun hingga dua tahun.

"Oleh karena itu kita melakukan regenerasi-regenerasi, itu menunjukkan kalau sistem berjalan," katanya.

Dia melanjutkan, sistem organisasi berjalan salah satunya ditandai dengan pejabat yang dilantik merupakan orang-orang terbaik. Mendagri membeberkan, kriteria baik menurut pimpinan yaitu berdasarkan prestasi, loyalitas, dan pejabat tersebut tidak bermasalah secara hukum. Pejabat dengan kriteria seperti ini akan mempermudah dan menyukseskan visi pimpinan.

"Kelompok yang dikasih tugas apa pun beres, tidak ngomongin pimpinan, gak banyak mengeluh, dan dia gak banyak masalah. Ini, orang-orang seperti ini, itulah yang harus disodorkan," ujarnya.

Untuk mencari kelompok dengan kriteria tersebut, tambah Mendagri, maka panitia seleksi perlu memilih secara benar dan tepat. Ada proses yang harus dilalui sehingga yang terpilih benar-benar pejabat yang tepat untuk mengisi suatu jabatan. Pejabat itu nantinya juga akan menjadi generasi penerus berikutnya, serta diharapkan memainkan peran yang tidak stagnan.

"Beri kesempatan untuk bisa maju sampai ke eselon I, dan semuanya kembali meskipun [hak] prerogatif pimpinan, Mendagri itu manusia yang punya hati, dan hatinya bisa digerakkan oleh Tuhan. Jadi ketika saya memilih A dari tiga nama, Tuhan yang menggerakkan saya, maka banyaklah berdoa kepada Tuhan,” terangnya.

Mendagri berpesan pula kepada pejabat yang dilantik untuk tidak bereuforia dan merasa sombong, melainkan bersyukur kepada Tuhan. Selain itu juga bersyukur dengan cara memberikan bantuan kepada sesama. “Yang beragama masing-masing banyak doa, berikan bantuan kepada masyarakat, orang yang tidak mampu," pungkasnya.

Komentar