Minggu, 28 April 2024 | 06:56
NEWS

PP GMPI Kecam Aryawedakarma Terkait Ujaran Kebencian kepada Gadis Berhijab

PP GMPI Kecam Aryawedakarma Terkait Ujaran Kebencian kepada Gadis Berhijab
Waketum PP GMPI, Chairunnisa Yusuf, S.Sos.I, M.IP

ASKARA - Waketum PP GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia), Chairunnisa Yusuf, S.Sos.I, M.IP mengaku sangat terkejut dengan bentakan dan bahasa yang disampaikan oleh Senator Bali Aryawedakarma, berbicara atas nama anggota DPD RI, dan pin yang masih melekat di dadanya.

"Beliau tidak mencerminkan seorang pemimpin dan wakil rakyat yang bijak dalam menanggapi persoalan," ujar Nisa dalam keterangan pers yang diterima askara.co, Rabu (3/1).

Jika dipahami, kata Nisa, Bali terkenal dengan masyarakatnya yang sangat toleransi dengan umat agama lain. 

Menurutnya, pernyataan senator Bali tersebut sangat terkesan sebagai ujaran kebencian dan terkesan meremehkan bahkan tidak respek terhadap hijab dengan menyebutnya sebagai penutup yang tidak jelas. 

"Padahal hijab adalah simbol keagamaan yg seharusnya dihormati. Berbaik sangka itu lebih baik jika dilakukan ketimbang berbicara kasar," tegasnya.

Seharusnya sebagai senator sebelum berbicara harus dipilah dulu sekalipun itu sebuah forum dengar pendapat dengan masyarakat. 

Lantas bagaimana kalau atribut saudara perempuannya, kerabatnya, atau terkait agama dan budayanya di remehkan ?

Apa yang salah dengan gadis middle east??
Gadis manapun dan agama apapun dilindungi haknya untuk bekerja dan berkarya tidak menutup satu agama. 

"Bagi kami, ajaran Islam mengajarkan untuk adil kepada teman maupun lawan. Jadi paham bagaimana prinsip toleransi," ucap Nisa.

Sangat disayangkan di saat-saat seperti ini seorang anggota DPD RI seharusnya mampu memberi ketenangan dan kebijaksanaan bukan memperkeruh suasana. 

Seharusnya senator harus mempunyai etika baik dalam berbicara maupun bertindak. 

"Tidak menutup kemungkinan ucapan beliau bisa di laporkan ke MKD DPD RI dan Mabes Polri terkait pelecehan agama dan ujaran kebencian," pungkasnya.

Komentar