Minggu, 28 April 2024 | 13:06
NEWS

Hadiri Tasyakuran Nadranan Nelayan Samadikun Kota Cirebon,

Prof. Rokhmin Dahuri: Islam Wajib Bersaudara Meski Agama Berbeda

Prof. Rokhmin Dahuri: Islam Wajib Bersaudara Meski Agama Berbeda
Prof Rokhmin Dahuri menyapa warga Kota Cirebon

ASKARA - Salah satu hikmah silaturahmi  adalah memperluas persaudaraan antar sesama. 

Demikian disampaikan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, Penasehat Menteri KKP saat menghadiri Tasyakuran Nadranan Nelayan Samadikun Kota Cirebon, Sabtu (28/10).

"Dalam ajaran Islam, wajib bersaudara meskipun agama  berbeda, bukan alasan untuk saling membenci dan menghindar satu sama lain karena  manusia diciptakan untuk saling membutuhkan. Kemudian silaturahmi juga menjaga keharmonisan," ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Bicara soal silaturahmi, Ketua Dewan Pakar Ikhwanul Muballighin tersebut berpesan bahwa Islam mengajarkan untuk selalu menjaga silaturahmi, senang mengunjungi teman, kerabat/saudara, orang tua, tetangga, masyarakat, mengikuti pengajian, kajian.

Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin Dahuri juga menguraikan, seorang pemimpin harus terus menjalin komunikasi dan silaturrahmi.

"Sehingga dia tahu bagaimana keadaan masyarakat yang dipimpinnya, lalu memikirkan solusi tiap masalah yang hadir dikalangan yang paling rendah," kata Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) itu.

Hal inilah yang bisa digambarkan dari sosok yang dikenal kerap menyapa masyarakat. Prof Rokhmin yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan  IPB University itu memegang prinsip untuk langsung mencari dan menemukan masalah di lapangan yang kemudian akan ditindaklanjuti untuk dapat segera diselesaikan.

"Saya pada dasarnya suka bersilaturahmi. Di sela-sela aktivitas, saya menyapa kerabat dan saudara di Cirebon dan Indramayu. Saya berkunjung ke Keluarga Besar Bapak Dr. Rudi Alex di UD Mandiri Waled, Ibu Dr. Sophi Zulfia, SH., MH. Di Waled, menyapa Kerabat SMP Prof di HJ Hartoni, menyambangi KH. Muhari Kalisari Losari. Insha Allah, saya juga mau hadiri maulidan komunitas Aceh di Desa Tuk," ucap Prof Rokhmin.

Lebih lanjut, Menteri Kelautan dan Perikanan di masa Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati itu, menyampaikan agenda silaturahmi ini menjadi bagian dari ikhtiarnya untuk mencari solusi terkait masalah kesejahteraan nelayan. Apalagi, ia adalah bagian dari nelayan itu sendiri. Sebab, ia terlahir dari keluarga nelayan.

"Saya memohon restu karena akan mengikuti kontestasi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI di 2024, untuk Dapil  8 Jabar yang mencakup Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan kota Cirebon," ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Komentar