Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:01
NEWS

Berhasil Tekan Stunting, Pemprov Gorontalo Raih Insentif Fiskal 5,8 Miliar dari Wapres

Berhasil Tekan Stunting, Pemprov Gorontalo Raih Insentif  Fiskal 5,8 Miliar dari Wapres
Penjabat Sekdaprov Gorontalo Budiyanto Sidiki (kiri) dan Kadis Kesehatan Anang Otoluwa, foto di depan Istana Wapres

ASKARA - Provinsi Gorontalo menerima penghargaan atas keberhasilannya dalam penurunan tengkes yang diserahkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (06/10) di Istana Wapres, di Jakarta.

Penghargaan itu diserahkan pada acara Rakornas Percepatan Penurunan Tengkes (Stunting) tahun 2023. Provinsi Gorontalo menerima Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan Tahun Anggaran 2023, Kategori Percepatan Penurunan Stunting sebesar Rp5.866.411.000, yang diterima oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki.

Dia bersyukur karena Provinsi Gorontalo diapresiasi bersama daerah-daerah lain. Apresiasi yang diberikan dalam bentuk insenstif fiskal senilai Rp5,8 Miliar, itu untuk membantu dan menstimulus percepatan penurunan tengkes. Karena target seluruh Indonesia harus di angka 14 persen di tahun depan. 

"Alhamdulillah atas apresiasi ini dan kita di Gorontalo akan terus mengupayakan,  meskipun angka tengkes kita masih d angka 23 persen berdasarkan data SSGI,” ujar  Budiyanto usai menerima penghargaan.

Sementara itu dilokasi yang sama, 
Kadis Kesehatan Anang Otoluwa mengaku, sebelumnya sudah melakukan rapat terkait percepatan stunting dan kemudian rapat tersebut akan dilanjutkan Senin (9/9). 

Sebenarnya, kata dia, yang spesifik itu menyasar anak balita kurang gizi. Kemudian anak balita tidak naik berat badannya  dan juga anak berat badannya yang kurang.  Maka dari itu mereka, anak-anak stunting ini akan diberi makanan tambahan yang memang kebutuhannya itu sudah dihitung sedemikian rupa, sehingga betul-betul memenuhi kebutuhan gizi. 

"Dari situ diharapkan yang bermasalah gizi  tadi  tidak akan menjadi stunting. Kemudian yang stunting juga akan terus di intervensi, terutama dengan stimulasi dan edukasi agar mereka bisa keluar dari stunting," kata Anang. 

Kemudian yang sensitif dan juga sudah melakukan pendataan disasaran, pihaknya melihat banyak yang sudah stunting itu mengalami masaalah dengan masaalah air bersih, masaalah jamban.

"Nantinya, ini akan kita intervensi bersama-sama dengan intervensi spesifik," tambahnya. 

Seperti yang disampaikan wapres terkait pendidikan ibu, katanya, itu sangat penting memberikan ASI ekslusif.  Kemudian memberikan TNT.  

Penanganan stunting tentu juga akan melibatkan  TP- PKK,  termasuk pemerintah desa. Artinya, pihak terkait mendukung agar pelaksanaan pemberian makanan tambahan ditingkat desa itu bisa terlaksana dengan baik. 

"Harapannya, ini betul-betul kemitmen dari seluruh stakeholder serta pimpinan daerah dan konsisten terus. Selain itu, diharapkan Pak Wapres dalam menangani stunting, jangan terpengaruh kegiatan, misalnya tahun politik. Juga, ketika berakhir kepemimpinan diharapkan stunting ini akan tetap menjadi program nasional," ujar Anang. 

Diketahui, pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting,  Apresiasi dan Kemitmen Nyata Percepatan Penurunan Stunting tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan,  Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting telah berhasil menurunkan angka anak stunting dari 7,3 juta menjadi 2,6 juta anak stunting pada 2018-2022.

Selain itu, Penjabat Gubernur dan Bupati/Walikota serta seluruh pimpinan OPD diminta, untuk terus mengawal pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024, sekaligus memastikan penurunan tengkes menjadi program prioritas pada transisi pemerintahan.  (Abuzakir Ahmad - Humas Gorontalo)

Komentar