Kamis, 16 Mei 2024 | 23:18
COMMUNITY

WVI Berperan Aktif dalam Meningkatkan Literasi Anak di Papua Melalui Kampanye Baca Tanpa Batas

WVI Berperan Aktif dalam Meningkatkan Literasi Anak di Papua Melalui Kampanye Baca Tanpa Batas
WVI dalam salah satu kegiatan untuk meningkatkan literasi anak di Papua (Dok Dedy H)

ASKARA – Organisasi fokus anak, Wahana Visi Indonesia (WVI), telah meluncurkan kampanye Baca Tanpa Batas untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat literasi anak di Papua.

WVI telah melakukan sejumlah upaya konkret dalam meningkatkan keterampilan literasi anak-anak di Papua melalui inisiatif Kampung Literasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik itu anak-anak, orang tua, perangkat kampung, institusi keagamaan, masyarakat, maupun pemerintah.

Dalam kampanye Baca Tanpa Batas, WVI telah merancang langkah-langkah yang berfokus pada sektor pendidikan anak-anak di Papua.

Menurut Yuventa, Head of Public Engagement & Communications WVI, membaca di tahun-tahun pertama sekolah dasar sangat penting untuk memperkuat daya ingat dan kelanjutan pendidikan anak di masa depan. Namun, terdapat kesenjangan yang signifikan antara tingkat literasi anak-anak di Papua dengan anak-anak di daerah lain di Indonesia.

"Data survei literasi WVI pada akhir tahun 2022 mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan. Hanya 36,1% anak kelas 3 SD di Papua yang memiliki keterampilan membaca dengan pemahaman," kata Yuventa dalam keterangannya, Rabu (12/7).

Dalam empat area dampingan WVI, jelasnya, anak-anak di Kabupaten Asmat memiliki tingkat keterampilan literasi yang paling rendah, hanya mencapai 26,5%. Faktanya, kurang dari 10% guru di Asmat yang melaksanakan kegiatan literasi dasar di sekolah. Guru-guru jarang membacakan buku cerita di kelas, jarang bertanya pada anak-anak tentang apa yang mereka baca, dan jarang mengajarkan kosa kata baru.

"Dalam satu menit, anak-anak kelas 3 SD di Asmat hanya mampu membaca 5 kata dengan benar, sedangkan standarnya adalah 80 kata per menit," kata Yuventa.

Selain itu, lanjutnya, budaya tutur yang mendominasi di Papua juga menjadi kendala dalam peningkatan literasi anak-anak. Isu literasi menjadi masalah turun temurun di sana. Tidak hanya itu, kurangnya kompetensi guru dalam literasi juga berdampak pada kurangnya pendampingan yang efektif dalam membaca bagi anak-anak.

"Masalah ini juga terlihat di Biak, di mana banyak guru yang sudah tua dan sulit mengikuti inovasi dalam kegiatan belajar-mengajar yang dapat meningkatkan keterampilan murid," ujarnya.

Ditambahkannya, pengawasan sekolah tidak berjalan lancar karena pensiunnya semua pengawas di Biak. Data WVI menunjukkan bahwa hanya 40,9% anak kelas 3 SD di Biak yang memiliki keterampilan membaca dan memahami isi bacaan.

"Oleh karena itu, WVI melalui kampanye Baca Tanpa Batas telah memfokuskan upayanya pada pembangunan Kampung Literasi. Kampung Literasi adalah inisiatif kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di kampung, termasuk anak-anak, orang tua/pengasuh, perangkat kampung, institusi keagamaan, masyarakat, dan pemerintah," katanya.

Menurutnya, tujuan dari Kampung Literasi adalah meningkatkan akses anak-anak pada kegiatan literasi yang berkualitas di kampung-kampung di daerah 3T. Dengan adanya Kampung Literasi, diharapkan persentase anak usia sekolah dasar di Papua yang mampu membaca dan memahami bacaan mereka akan meningkat.

Kampanye ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai figur publik seperti Monita Tahalea, Gaby Cristy, Joanna Alexandra, Sidney Mohede, Becky Tumewu, Kezia Aletheia, dan Jovial Da Lopez.

Mereka telah berpartisipasi aktif dalam kampanye ini dan berharap agar anak-anak di Papua dapat mencapai potensi maksimal mereka. Jovial Da Lopez mengungkapkan bahwa tujuan bukanlah untuk menyamaratakan anak-anak di Papua dengan anak-anak di daerah lain, tetapi memberikan mereka tempat dan kondisi yang memungkinkan mereka untuk mencapai potensi maksimal.

WVI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam mewujudkan harapan anak-anak di Papua untuk masa depan yang lebih baik melalui kampanye Baca Tanpa Batas. Dukungan dapat diberikan melalui donasi untuk pembangunan Kampung Literasi ataupun dengan berpartisipasi dalam pembuatan video kreatif yang dapat menjadi bahan ajar bagi anak-anak di Papua.

Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang luar biasa dalam meningkatkan literasi anak-anak di Papua.

Untuk informasi lebih lanjut dan untuk berkontribusi, kunjungi wahanavisi.org/bacatanpabatas. 

 

Komentar