Minggu, 12 Mei 2024 | 13:46
OPINI

Kisah di Balik Patung Pilot Kembang Kuning Surabaya

Kisah di Balik Patung Pilot Kembang Kuning Surabaya
Patung Pilot Kembang Kuning Surabaya

Oleh: KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP *)

ASKARA - Salah satu urband legend yang terkenal di Surabaya adalah Patung Pilot Kembang Kuning. Dilansir dari kanal YouTube Ruslan Fatoni, patung pilot yang terletak di kawasan makam Kembang Kuning ini konon memiliki sisi seram yang hadir dari segi bentuk dan ekspresi patung, hingga mitos bahwa patung ini bisa bergerak dan berubah posisi.

Pada 5 Agustus 1910, Alfred Emile Lambardo tengah melakukan penerbangan balon udara dari Surabaya ke Semarang, namun nahasnya balon udara yang dikemudikan Alfred terombang-ambing dan kehilangan keseimbangan di kawasan hutan jati Blora, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan itu, Alfred terpental keluar dan sempat dinyatakan hilang, sementara rekannya selamat dan bisa terus melanjutkan penerbangan bersama balon udara tersebut.

Pasca kejadian itu, regu penyelamat pun mencari keberadaan Alfred yang akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas di tengah hutan jati Blora, Jawa Tengah.

Patung pilot Kembang Kuning dibangun sebagai peringatan untuk seorang pilot bernama Alfred Emile Lambardo. Alfred Emile Lambardo adalah seorang pilot berkebangsaan Belanda yang menjadi penerbang balon udara pertama di Batavia. Alfred Emile Lambardo lahir di Pasuruan pada tahun 1879 dan meninggal dunia pada tahun 1910 karena kecelakaan pada saat menerbangkan balon udara.

Setelah ditemukan dalam keadaan tewas, jasad Alfred Emile pun dimakamkan di pemakaman Kristen Kembang Kuning. Untuk memperingati jasanya sebagai ilmuwan di bidang meteorologi, dibangunlah patung pilot Alfred Emile oleh pemerintah Hindia Belanda dan melegenda hingga kini.

Warga sekitar menceritakan bahwa patung pilot Alfred Emile pada waktu-waktu tertentu bisa berubah posisi dan ekspresi, serta kedua mata yang bisa melirik orang yang lewat di depannya.

Kisah mistis mengenai patung pilot Kembang Kuning ini begitu melegenda bagi warga masyarakat Kota Surabaya dan disebut-sebut memang dinaungi energi-energi mistis yang begitu kuat. Warna patung pilot itu pada masa lalu berwarna hijau.

"Saya tidak tahu lagi kok kemudian menjadi putih warnanya," kata warga sekitar makam.

Kisah mistik yang beredar menyelimuti patung penerbang kelahiran Pasuruan tersebut, mengatakan bahwa posisi dan pose patung itu tidak seperti yang ada sekarang.

“Silahkan percaya atau tidak. Tapi saya tidak bohong, bahwa patung itu posisinya berbeda dengan sekarang,” kata Pardi penjaga makam.

Dia menjelaskan bahwa pose patung itu pada awalnya tangan kanannya bertopang dagu dan kaki kanannya bersilang di atas kaki kirinya. Pardi tidak mengetahui persis kapan pose patung tersebut berubah dan posisinya bergeser.

“Saya juga heran kok bisa berubah,” katanya.

Kondisi makam yang sudah berumur ratusan tahun ini hingga kini masih terawat. Walau begitu, patung sang penerbang Belanda ini pada beberapa bagian sudah mengalami kerusakan karena tangan jahil.

 

*) Spiritualis, Budawayan, Penulis, Advokat, DPD Peradi Perjuangan Jawa Timur

 

Komentar