Minggu, 28 April 2024 | 23:06
OPINI

Mengajar Agama, Mencari Ampunan

Mengajar Agama, Mencari Ampunan
Luthfi Bashori

Oleh: Luthfi Bashori

ASKARA - Orang pandai ilmu itu banyak ragamnya. Ada yang pandai dalam ilmu keduniaan, ada pula yang pandai dalam ilmu akhirat. Adakalanya ilmu yang dimiliki itu bernilai positif, seperti ilmu pengetahuan alam, atau ilmu keterampilan, tata cara berniaga, apalagi jika yang dimiliki itu adalah ilmu ajaran agama Islam.

Namun ada juga tentunya ilmu yang berkonotasi negatif dimiliki oleh seseorang, misalnya ilmunya mencuri yang tidak mudah tertangkap, atau ilmu santet untuk mencelakai orang lain secara ghaib atau mistis, atau ilmu moneylaundry, hingga ilmu ‘ngemplang’ kekayaan negara. Tentunya masih banyak lagi yang bisa digambarkan.

Nah, bagaimana seharusnya tata cara umat Islam itu dalam mencari ilmu yang bisa menunjang kebaikan pribadinya baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti.

Tentu harus pandai memilih, mana-mana ilmu yang bersumber dari ajaran syariat, hendaklan lebih diperioritaskan. Karena ilmu syariat yang didalaminya itu akan bersifat abadi, baik untuk kebahagiaan kehidupan dunianya terlebih lagi untuk kenyamanan di akhiratnya.

Bahkan bagi umat Islam yang serius untuk mempelajari dan mendalami ilmu ajaran syariat, lantas berusaha mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengajarkannya kepada orang lain, maka Allahlah yang akan mengatur kehidupan orang tersebut secara baik.

Belum lagi bagi orang yang berniat mendalami ilmu syariat Islam, lantas mengajarkannya kepada umat Islam, maka   Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam sabdanya: “Orang yang mengajarkan kebaikan, maka segala sesuatu yang ada di dunia itu akan memintakan ampunan baginya hingga ikan-ikan yang ada di dalam laut.” (HR. Imam Jabir)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menerangkan, bahwa orang yang sedang menuntut ilmu agama itu, maka segala sesuatu yang ada di dunia ini, akan memintakan ampunan kepada Allah untuk dirinya hingga ikan-ikan yang ada di laut pun ikut memintakan ampunan buat dirinya. 

Sedangkan dalam hadits di atas ini,  ampunan tersebut akan diberikan juga bagi orang yang mengajarkan ilmu kebaikan.

Komentar