Jumat, 17 Mei 2024 | 04:18
COMMUNITY

Ini Pesan Gus Rofi'i di Acara Halal Bihalal Paguyuban Pasar Minggu Legenda

Ini Pesan Gus Rofi'i di Acara Halal Bihalal Paguyuban Pasar Minggu Legenda
Kiri ke kanan, Raja Simanjuntak, Gus Rofi'i, Sotar Harahap (Dok Yudi)

ASKARA - Paguyuban Pasar Minggu Legenda gelar acara Silaturahmi dan Halal Bihalal bertempat di Balai Rakyat kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (9/06).

Mengusung tema "Satukan Hati Dan Eratkan Silaturahmi", kegiatan halal bihalal berlangsung meriah dan hikmad.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, dan membangun hubungan yang harmonis diantara sesama unsur masyarakat, khususnya yang ada di wilayah pasar Minggu dan umumnya untuk seluruh masyarakat warga negara Indonesia," ujar Raja Simanjuntak,S.H, Ketua Umum DPP PPML kepada wartawan.

Raja menambahkan, Paguyuban Pasar Minggu Legenda memilih untuk mengadakan acara ini sebagai upaya untuk mempererat hubungan antara anggota paguyuban dan masyarakat sekitar yang beragam.

"Kami berkomitmen untuk terus menjaga silaturahmi dan kerukunan antar seluruh elemen masyarakat, kita juga terus bergerak dalam berbagai kegiatan sosial, tidak hanya di wilayah Pasar Minggu saja namun juga di seluruh Indonesia," terangnya.

Kami juga mengundang Gus Rofi'i, seorang tokoh nasional yang saya kenal beliau ini seorang yang memiliki kepedulian tinggi, beliau ini tokoh nasional yang kita miliki karena itu kami undang ke acara halal bihalal ini," papar Raja.

Di tempat yang sama, Gus Rofi'i, seorang tokoh nasional yang menjadi tamu undangan dan didaulat untuk memberikan tausiyah kepada awak media menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang diadakan oleh Paguyuban Pasar Minggu Legenda ini.

"Ini kegiatan yang sangat keren, luar biasa, saya tadi sudah sampaikan kepada Kabarhakam pak Fadil mantan Kapolda Metro Jaya bahwa acara yang digagas mantan camat Pasar Minggu Pak Sotar Harahap, Pak Raja ini sangat positif," katanya.

Ditambahkannya, menjaga Indonesia itu salah satunya ya dengan kegiatan seperti ini, berkumpul, guyub, hadrohan, wayangan, dangdutan, itulah seninya Indonesia, makanya kalau ada kelompok radikal disini pasti mental karena Indonesia itu seperti ini, kalau di luar negeri mungkin mereka bisa berhasil karena tidak ada seperti kita ini, kumpul, menikmati seni, tetap menjalin silaturahmi walaupun kita berbeda.

"Saya misalnya, mungkin datang dari keluarga pedagang kaki lima misalnya, tetapi kalau sudah bicara Indonesia, nasab tidak lagi penting karena kita diciptakan Allah SWT memang ada perbedaan suku, agama tapi tetap dalam berbaur dalam kebersamaan, inilah Indonesia, luar biasa, saya muslim, bang Raja non muslim, bang Raja dari Medan tapi bisa jadi ketua organisasi di Pasar Minggu, tidak masalah. Begitupun dalam pemilihan presiden nanti, boleh berbeda pilihan,  tidak harus dari orang Jawa atau bagaimana, tapi bebas sesuai pilihan rakyat," tegasnya.

Tadi pembina juga menyampaikan, di tahun politik ini kita tetap harus menjaga situasi tetap kondusif, kita jaga NKRI minimal dari lingkungan sekitar kita," tandasnya.

Sementara itu, Sotar Harahap, Dewan Pembina Paguyuban Pasar Minggu Legenda yang juga mantan camat Pasar Minggu tahun 2004 - 2008 menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gus Rofi'i dari Kediri yang juga sudah memberikan wejangan tadi, kedepannya PPML harus semakin berperan aktif, terutama dalam membantu Pemerintah Daerah dalam pembangunan di wilayah Jakarta Selatan dan juga secara nasional. 

"Dalam pengalaman saya sebagai camat, sejak dulu warga di Pasar Minggu ini luar biasa, mereka guyub, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya, sukses dan terimakasih atas kerjasama semua pihak, semoga acara seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin," pungkasnya.

Selain kegiatan halal bihalal, Paguyuban Pasar Minggu Legenda juga menggelar santunan bagi anak yatim yang ada di wilayah sekitar. Kegiatan halal bihalal dihadiri oleh lebih dari 500 anggota dan berbagai unsur masyarakat.

Acara semakin meriah dengan kehadiran dan penampilan artis ibukota seperti Olivia Noer, Tiara Marlen dan Ade Nurul.(Yd)

Komentar