Sabtu, 04 Mei 2024 | 16:44
COMMUNITY

Training Intensif Calon Khatib Muda Indonesia (TICKMI) Angkatan I

Ustadz Harun Al Rasyied: Khatib Muda Punya Potensi, Perlu Ada Regenerasi Untuk Dakwah

Ustadz Harun Al Rasyied: Khatib Muda Punya Potensi, Perlu Ada Regenerasi Untuk Dakwah
Direktur Tahfiz Al Washiyyah, Ustadz Muhammad Harun Al Rasyied SE

ASKARA - Yayasan Al Washiyyah bekerjasama Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Yayasan Tahfidz Turkey Sulaimaniyah menggelar Training Intensif Calon Khatib Muda Indonesia (TICKMI) Angkatan I di Hotel Gren Alia Cikini Jakarta pada tanggal 12-13 Mei 2023.

Materi pelatihan calon khatib tersebut dirancang agar para khotib muda dapat memiliki kemampuan dasar yang dilengkapi pengetahuan tambahan. Sehingga mampu menghasilkan khotib yang berkualitas.

“Program yang dilaksanakan untuk mempersiapkan khatib-khatib muda untuk mengisi khutbah tidak hanya pada shalat Jumat juga khutbah lainnya, sekaligus juga nanti akan memimpin, menjadi imam shalat,” ujar Direktur Tahfiz Al Washiyyah, Ustadz Muhammad Harun Al Rasyied SE disela-sela training bertema “Menjadikan Indonesia Bermoral Melalui Khatib yang Kompten dan Profesional”, Sabtu sore (13/5).

Kegiatan ini, lanjutnya, rencananya tidak hanya di Jakarta, juga Insya Allah akan melaksanakan program ini di kota-kota lain yang ada di Indonesia. Melalui program ini, para calon khatib muda dibina dengan materi-materi dasar cara menjadi seorang khatib.

Foto bersama usai penutupan Training Intensif Calon Khatib Muda Indonesia (TICKMI) Angkatan I

Tak hanya itu, calon khatib akan dibekali dengan kemampuan public speaking, tahsinul qiraa’ah, dan wawasan kebangsaan/islam wasathiyyah. Materi pelatihan calon khotib dirancang agar khotib-khotib muda dapat memiliki kemampuan dasar yang dilengkapi pengetahuan-pengetahuan tambahan, sehingga mampu menghasilkan khotib berkualitas.

Lebih lanjut Ustadz Harun mengatakan, berdasarkan statistik MUI di Jakarta terdapat lebih dari 3000 masjid yang berada di perkantoran dan perumahan. Hal ini, katanya, bisa dibayangkan pada waktu yang sama, jam yang sama, ketika siang hari di hariJumat memerlukan 3000 orang lebih khatib untuk mengisi khutbah di seluruh kegiatan Shalat Jumat.

“Apabila tidak kita siapkan, maka akan menjadi bumerang bagi umat Islam sendiri. Karena saat ini dibanyak tempat kita temui khatib yang sudah sepuh, hapalan sudah lupa karena usia yang sudah renta. Sementara banyak juga khatib-khatib muda yang belum mendapat kesempatan untuk menyampaikan khutbah. Padahal, regenerasi itu sangat penting untuk keberlangsungan dakwah Islam,” tuturnya.

Maka, lanjut Ustadz Harun, diharapkan dengan melanjutkan regenerasi khatib, dan khatib muda itu tampil, karena banyak sekali anak-anak muda yang punya potensi namun mereka tidak punya akses pembinaan.

Ketua Panitia sekaligus inisiator Pelatihan Calon Khatib Muda, KH Mohamad Hidayat menyerahkan piagam kepada peserta

Mereka juga belum mendapat kesempatan karena biasanya di tempat-tempat yang sudah ada khatib-khatib yang sudah senior yang mungkin sudah tidak layak lagi untuk menjadi khatib tapi masih belum mau memberikan kesempatan kepada yang lebih muda.

“Oleh karena itu melalui program ini kami memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda Islam untuk tampil dan berani berdakwah. Untuk program intensif angkatan pertama ini kami baru 40 peserta dari Jabodetabek,” jelasnya.

Maka, jelasnya, dalam program ini memastikan bahwa khatib-khatib muda melanjutkan estafet dakwah di Indonesia yang sesuai syarat dan rukunnya. “Kami juga memberikan materi-materi tentang bagaimana menjadi seorang muslim yang moderat tidak ekstrem kiri atau kanan. Sesuai dengan Pancasila yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai keberagaman, tidak radikal,” ujar Ustadz Harun.

Melihat animo dari para khatib muda itu, Ustadz Harun mengatakan, akan melakukan program di daerah lain sehingga calon-calon khatib muda yang ada di seluruh Indonesia dibina menjadi khatib yang berkompenten dan bermoral.

“Selesai acara ini kami akan bina dan  salurkan ke beberapa tempat. Dari hasil training ini kami lihat banyak generasi muda yang potensial untuk tampil, namun kurang pembinaan,” pungkasnya.

 

Komentar