Jumat, 17 Mei 2024 | 16:45
COMMUNITY

Bikin Ngakak, Lima Nama Unik Versi Dukcapil

Bikin Ngakak, Lima Nama Unik Versi Dukcapil
Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh (int)

ASKARA – Memberikan nama kepada buah hati merupakan doa yang disematkan orang tua. Tak hanya doa tapi juga harapan di kemudian hari.  Menariknya, ada beberapa orang tua di berbagai daerah memberikan nama anaknya dengan nama yang unik.

Direktur Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, melalui akun TikTok-nya, @zudanariffakrulloh, mengumumkan nama-nama paling unik di Indonesia.

"Saya sudah mencoba melihat nama-nama di database Dukcapil dan menurut teman-teman di Dukcapil namanya unik. Ada lima nama unik yang ada di database kami," kata Prof Zudan Arif Fakrullah, Minggu (13/3).

Kelima nama unik tersebut kata Zundan, pertama adalah Dinas Komunikasi Informatika Statistik, kedua Gema Alunan Nada Indonesia, ketiga Selamat Pagi, keempat Selamat Idul Fitri dan nama kelima adalah Susah Senang.

Zudan menyebut kelima nama tersebut hanya ada satu-satunya di Indonesia, dan tidak ada yang sama dengan penduduk lainnya.

"Nama ini adalah nama satu-satunya dan tidak ada nama yang sama dari nama-nama tadi," ujar Dirjen Zudan.

Sebagai kenangan dari Dukcapil, Zudan memberikan hadiah bagi 5 nama tersebut.

"Untuk itu sebagai apresiasi dari kami, maka kelima orang tersebut akan mendapatkan Tab Cash dari Bank BNI," jelasnya.

Sebelumnya, melalui akun TikTok-nya, @zudanariffakrulloh, Direktur Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh,  telah mengungkap 10 daftar nama laki-laki dan 10 Nama perempuan paling populer di Indonesia. Yaitu:

Nama populer laki-laki: 1. Sutrisno, 2. Slamet, 3. Mulyadi, 4. Herman, 5. Supardi, 6. Ismail, 7. Suprianto, 8. Suparman, 9. Junaidi, 10. Wahyudi.

Nama populer perempuan: 1. Nurhayati, 2. Sulastri, 3. Sumiati, 4. Sri Wahyuni, 5. Sumarni, 6. Sunarti, 7. Siti Aminah, 8. Aminah, 9. Ernawati, 10. Kartini.

Komentar