Jumat, 03 Mei 2024 | 04:13
COMMUNITY

Stafsus Kemensos: Strategi Digital Fundraising Cara Baru Penghimpunan Dana Zakat Umat

Stafsus Kemensos: Strategi Digital Fundraising Cara Baru Penghimpunan Dana Zakat Umat
Ilustrasi Digital Fundraising

ASKARA - Staf Khusus Kemensos RI, Faozan Amar menjelaskan setidaknya ada dua pendekatan bagaimana seharusnya lembaga pengelola zakat/infaq menghimpun dana dari umat. Hal ini disampaikannya pada Halaqah Mingguan Infokom MUI, beberapa waktu lalu.

Pertama, security approach, dalam arti memaksa masyarakat untuk membayar zakat. Sebagaimana pernah dilakukan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dalam memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat.

Kedua, prosperity approach, yaitu pendekatan yang lebih halus serta tidak memaksa.

“Nah, dari dua pendekatan ini, dari hasil penelitian saya, maka salah satu strategi yang paling menarik adalah menggunakan digital fundraising. Nah, hasil disertasi saya itu, perlu adanya namanya Cyber Fundraising,” ujarnya yang berita ulung ditambah ya. ,” ujarnya dikutip dari TVMUI, Senin (20/2)

Cyber Fundraising sendiri, menurut Faozan yaitu bagaimana mengelola penghimpunan dana zakat tanpa harus menggunakan pendekatan-pendekatan secara konvensional.

“Misalnya, kalau pagi hari, gencar sekali mereka (lembaga amil zakat) untuk menggalang dana. Dan memang hasil penelitiannya kitabisa.com, orang Indonesia itu paling rajin bersedekah itu, yang disebut dengan sedekah subuh,” papar Faozan.

“Yakni mulai jam 5 sampai jam 6.30 pagi, wah itu trafficnya tinggi,” lanjutnya.

Faozan menyampaikan bahwa hal tersebut terjadi karena orang-orang meyakini sedekah dapat melancarkan rezeki. Ini menurutnya, disebut dengan faktor religiusitas yang berpengaruh terhadap penghimpunan zakat.

Lebih lanjut, Faozan mengatakan, selain faktor digital fundraising dan religiusitas, kapabilitas organisasi penghimpun dana zakat juga tak kalah penting.

“Jangan sampai dana yang dihimpun oleh umat ini, oleh masyarakat Indonesia ini, disalurkan ke organisasi yang terafiliasi dengan teroris dan sebagainya,” tegasnya.

Terakhir, Faozan mengajak umat Islam untuk mengimbangi semangat menghimpun zakat dengan semangat dalam mengelolanya.

“Mari, kita para penggerak zakat ini, para umat Islam ini, semangat dalam menghimpun zakat (uang maupun barang), diimbangi juga dengan semangat mengelolanya secara profesional dan juga mendayagunakannya,” pungkasnya.

Komentar