Jumat, 26 April 2024 | 01:57
OPINI

Mitos Arti Suara Kodok Menurut Primbon Jawa

Mitos Arti Suara Kodok Menurut Primbon Jawa
KRH Aryo Gus Ripno Waluyo

Oleh:  KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP *)

Menurut primbon jawa, kodok masuk ke dalam rumah menandakan akan datang tamu jauh yang berkunjung ke rumah dan menginap di rumahmu. Tamu jauh ini mungkin kerabat, sahabat, atau teman lama yang sudah lama tidak kamu jumpai.

Salah satunya adalah kodok, dimana apabila hewan ini masuk ke dalam rumah baik malam atau siang hari maka pemilik rumah dipercaya akan menerima rezeki nomplok.

Disebutkan juga jika katak yang masuk ke dalam rumah tersebut adalah katak yang berwarna hijau, hal ini merupakan peringatan bahwa tamu yang akan datang ke rumah anda membawa rejeki untuk anda dan keluarga anda. Hal dikarenakan katak hijau merupakan simbol dari keberuntungan serta simbol dari kesuburan.

Mimpi katak hijau melambangkan uang. Ini mewakili jumlah uang yang lebih besar dari biasanya yang anda dapatkan. Mungkin dari keuntungan bisnis atau warisan. Memimpikan katak melompat menunjukkan bahwa anda mengalami pasang surut.

Karena beda habitat, kodok memiliki kaki lebih pendek sehingga lompatannya juga lebih pendek dibanding katak. Ukuran tubuh keduanya juga berbeda. Kodok lebih gempal sementara katak lebih langsing, kecil, dan lincah.

Selain menandakan wilayahnya, kodok juga bersuara untuk menarik perhatian betina untuk bereproduksi. Suara yang dihasilkan akan sangat berisik dan terdengar seperti nyanyian, karena bisa terdengar beberapa jenis suara, mulai dari suara yang rendah hingga suara yang tinggi mirip dengan suara serangga.

Salah satu alasan kodok bersuara adalah untuk memberitahukan batas wilayah teritorial kepada kodok lain. Untuk memberitahukan batas wilayah kekuasaan, biasanya kodok mengeluarkan suara seperti geraman rendah.

Saat merasa terkejut atau terancam, biasanya kodok akan melompat menjauh dan mengeluarkan suara pendek.

Katak sangat beracun yang paling ternama adalah katak racun emas (Phyllobates terribilis), di tubuhnya mengandung racun yang cukup untuk membunuh 20.000 tikus atau 10 orang dewasa. Katak racun emas bahkan disebut sebagai hewan paling beracun di Bumi.

Warna kulitnya yang kuning begitu mencolok, terlihat menggemaskan. Namun nyatanya, katak emas memiliki racun yang sangat amat berbahaya. Racun ini bernama batrachotoxin. Racun tersebut berada di kelenjar kulit.

Kodok dan katak mempunyai banyak fungsi seperti untuk bahan konsumsi, alat uji medis dan bahan obat, juga sebagai predator berbagai serangga atau larva serangga. “Katak yang di sawah diketahui memakan berbagai jenis serangga yang menjadi hama pertanian.

Umumnya ulama yang mengharamkan kodok disebabkan kondisi kodok yang hidup di dua alam. Ada juga yang beralasan, kodok termasuk binatang menjijikkan. Juga karena banyak ditemukan kodok yang beracun.

Meski dianggap berkhasiat, namun memakan katak hukumnya haram. Salah satu alasannya karena memiliki dua alam, yakni bisa hidup di air dan darat. Tak hanya itu, Rasulullah SAW pun juga melarang membunuh hewan ini.

Sementara menurut ulama Syafiiyah, bangkai katak, buaya, kura-kura dan lainnya, dihukumi najis. Ini karena semua hewan ini, meski bisa hidup di air, namun karena juga bisa hidup di darat, maka bangkainya disamakan dengan hewan darat lainnya, yaitu sama-sama najis.

Sementara kodok masuk rumah menurut Islam tak mempunyai pesan khusus. Pasalnya, Islam cukup keras melarang mitos, ramalan yang berkaitan dengan masa depan. Hal tersebut bahkan termasuk ke dalam perbuatan syirik.

ada hadist yang merang membunuh hewan imut ini yang berbunyi, "Rasulullah melarang membunuh Shurad, kodok, Semut, dan Hud Hud" (HR.Ibnu Majah). Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda “Janganlah Kalian membunuh katak!” (Sahih, dalam kitab shahih al jami' ash shagir).

Menurut Al-Mundziri hadits tersebut memberikan pengertian, selain membunuh, hukum memakan katak juga diharamkan. Daging kodok dianggap tidak halal, bersama dengan semut, lebah, dan burung laut, karena mereka adalah hewan yang tidak boleh dibunuh oleh Muslim. Selain itu kodok dianggap sebagai hewan yang hidup di dua alam.

*) Tokoh Spiritualis, Budayawan, Penulis, Advokat Peradi Perjuangan Jawa Timur

Komentar