Sabtu, 27 April 2024 | 00:14
NEWS

PPP Nilai Sistem Proporsional Terbuka Lebih Cocok untuk Alam Demokrasi Indonesia

PPP Nilai Sistem Proporsional Terbuka Lebih Cocok untuk Alam Demokrasi Indonesia
Wasekjen PPP Chairunisa Yusuf (ist)

ASKARA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Wasekjen PPP) Chairunisa Yusuf menilai bahwa sistem proporsional terbuka yang sudah diterapkan dalam beberapa Pemilu terakhir terbukti lebih cocok dibanding proporsional tertutup yang ditetapkan pada Pemilu sebelumnya.

Proporsional terbuka ini lebih aspiratif dibanding tertutup, karena ada interaksi yang kuat antara masyarakat sebagai pemilik suara dengan calon wakil mereka di dewan legislatif.  Sehingga wakil rakyat bisa lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.

"Sementara sistem Pemilu dengan Proporsional terbuka merupakan pilihan yang tepat dan telah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PPU-VI/2008 yang sudah dijalankan selama tiga pemilu terakhir," katanya.

Nisa menilai bahwa jika Pemilu dikembalikan pada sistem proporsional tertutup dikhawatirkan terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Nisa yakin sistem pemilu proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat.

"Rakyat bisa langsung memilih dan menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik," katanya.

Untuk itu, kata Nisa, PPP menolak sistem pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

"Meskipun setiap sistem pemilu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sistem pemilu dengan proporsional terbuka menjadi alternatif yang baik saat ini untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Nisa.

Walaupun begitu, Nisa tetap akan menghormati jika Mahkamah Konstitusi (MK) di kemudian hari memutuskan untuk menetapkan Sistem Proporsional tertutup ditetapkan di Pemilu, karena keputusan MK bersifat final dan mengikat.

Komentar