Selasa, 14 Mei 2024 | 04:29
NEWS

Survei Indikator: Mayoritas Responden Setuju Iwan Bule Mundur dari PSSI

Survei Indikator: Mayoritas Responden Setuju Iwan Bule Mundur dari PSSI
Ketum PSSI Mochamad Iriawan (int)

ASKARA - Survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan hasil survei terbaru terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dan Reformasi PSSI. Sebanyak 60,2 persen responden setuju jika ketua umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan seluruh pengurus PSSI mundur terkait tragedi Kanjuruhan.

Mereka setuju jika ketua umum dan seluruh pengurus PSSI mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.

“Mayoritas sangat setuju atau setuju, 60,2 persen mengatakan setuju dengan rekomendasi TGIPF agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (13/11).

Hasil survei ini sejalan dengan salah satu rekomendasi dari hasil investigasi Tim Pencari Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, dalam survei nasional yang dilakukan sejak 30 Oktober sampai 5 November 2022 bertajuk “Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI” ini, terlihat grafik yang menunjukkan bahwa suara mayoritas publik sangat setuju apabila dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dan meminta agar Ketua Umum PSSI saat ini mundur dari jabatannya. Namun, terdapat pula 12,8 persen kurang setuju Iwan Bule cs mengundurkan diri.

 “Survei ini dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Dari jumlah tersebut, 83,4 persen mengaku mengetahui tentang tragedi Kanjuruhan, dan 16,6 persen mengaku tidak tahu,” ujarnya.

Pada pertanyaan apakah responden setuju dengan rekomendasi TGIPF bahwa ketua umum PSSI dan seluruh jajarannya harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, mayoritas menyatakan setuju.

Dalam survei tersebut, para responden ditanya soal salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan yang meminta Iwan Bule dan jajarannya mundur dari PSSI.

“Dari mereka yang tahu tragedi Kanjuruhan, 39,1 persen menyebut aparat kepolisian, tertutama mereka yang membawa pelontar gas air mata,” kata dia.

Hasilnya, sebanyak 39,1% responden menjawab aparat kepolisian paling bertanggung jawab, diikuti dengan penyelenggara liga 27,2% dan PSSI 13%.

“Yang tidak menjawab, mungkin merasa isunya di luar kapling mereka, 21,4 persen.”

Rincian persentase responden pada pertanyaan itu adalah sangat setuju sebanyak 5,6 persen, setuju 54,6 persen, kurang setuju 12,8 persen, sangat tidak setuju 5,5 persen.

Sementara yang menyebut PSSI 13 persen, suporter 10,2 persen, TNI 1,7 persen dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 7,6 persen.

Survei itu juga menanyakan tentang apa yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah untuk merespons rekomendasi TGIPF tentang PSSI.

Sedangkan ada 1,3% responden menyebut pihak lainnya dan 7,6% tidak tahu atau tidak menjawab.

“Kemudian kita juga tanya, menurut Ibu Bapak, sebaiknya apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk menindaklanjuti rekomendasi TGIPF tersebut,” kata Burhanuddin.

Survei tersebut juga menanyakan, apakah responden pernah mendengar bahwa penonton tewas akibat gas air mata. Sedangkan 21,4% responden lainnya tidak tahu atau tidak menjawab atas pertanyaan tersebut.

Komentar