Selasa, 16 April 2024 | 19:42
COMMUNITY

Puisi Indah Ade Yunia, Korban Pembunuhan Pendeta Rudolf Tobing

Puisi Indah Ade Yunia, Korban Pembunuhan Pendeta Rudolf Tobing
Ade Yunia. Rizabani Paembonan (facebook)

ASKARA - Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Icha (36) tewas dibunuh oleh temannya sendiri, Pdt. Rudolf Tobing menjadi perbincangan.

Sadisnya, mayatnya dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa menggunakan troli sebelum akhirnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Siapa sangka, Icha semasa hidupnya ternyata pernah merangkai kata-kata menyentuh untuk mendiang sang ibunda.

Lewat akun Facebooknya, Icha jauh sebelum dirinya tewas dibunuh menulis rangkaian kata-kata yang di atas buku diarynya.

Terlihat, pada sebuah halaman di buku diarynya, Icha menuliskan kerinduannya pada sang ibunda yang sudah lebih dulu berpulang.

Dilansir dari akun Facebooknya, Icha sempat mengunggah foto sebuah kertas dari buku Diary-nya untuk sang ibunda.

Berikut curhatan Icha yang ditulis 25 Februari 2009 dan diunggah pada 13 Agustus 2014:

Karyaku “My Poem”
-25 Ferb 09 –

Tak sanggung aku menahannya
Air mata ini turun membasahi wajahku
Teringat ibunda tercinta

Sungguh ku rindu padamu
Tapi tak kan pernah bida kulihat lagi
Ku hanya bisa tertegun diam

Mengingatmu, mengenangmu
dalam hidupku
Sambil menangis ku kenang kau IBU
Kutulis semua kenangan bersamamu
dalam Diaryku ini

Masih seperti mimpi kurasakan
Kau pergi meninggalkanku
Terlalu cepat, begitu cepat
Bahkan sangat cepat

Di saatku tidak di sisimu
Hanya potomu yang terus kupandangi
jika ku rindu
Tak akan lagi ku lihat semummu
dan tawamu IBU

25 Februari 2009, pukul 10.30 WIB
di RSHS R. Mawar No.4 Kau

Sudah bersama dengan Yesus
di Surga …
-AYRP-

Komentar