Jumat, 26 April 2024 | 23:10
NEWS

Pengakuan Bharada E Dibuat Pakai Tulisan Tangan, Dicap Jempol dan Materai

Pengakuan Bharada E Dibuat Pakai Tulisan Tangan, Dicap Jempol dan Materai
Bharada E (Dok Jawapos)

ASKARA - Tewasnya Brigadir J menemui titik terang usai Bharada Richard Eliezer Lumiu atau Bharada E membuat pernyataan kepada penyidik tim khusus.

Pernyataan Bharada E itu ditulis tangan dan memuat kronologi sebenarnya kematian Brigadir J. 

Tulisan Bharada E itu dibubuhinya dengan cap jempol dan materai.

"Yang bersangkutan pada saat dilaksanakan pemeriksaan mendalam ingin menyampaikan unek-unek. Dia ingin menulis sendiri. 'Tidak usah ditanya, Pak. Saya menulis sendiri'," ungkap Irwasum Polri, Komjen Agung Budi Maryoto dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (9/8).

Berdasarkan pernyataan Bharada E, tim khusus lantas melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Awalnya tewasnya Brigadir J disebutkan akibat insiden baku tembak dengan Bharada E. Insiden itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.

Sebanyak empat orang telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir J. Mereka adalah Bharada E, Bripka RR, KM, dan Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E sendiri dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Paasal 55 dan 56 KUHP terkait persekongkolan dalam tindak pidana. Ia telah mengajukan diri sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengungkap kasus.

Sementara Ferdy Sambo yang merupakan atasan Bharada E dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto 56 KUHP.

Ferdy disebutkan menyuruh melakukan pembunuhan dan membuat skenario seolah-olah terjadi tembak-menembak. Ferdy melepaskan beberapa kali tembakan ke dinding menggunakan senjata api milik Brigadir J.

Komentar