Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:20
NEWS

Nasihat Penting Muhammadiyah ke PKS: Jangan Sampai Persatuan dan Kesatuan Tercabik karena Pilpres 2024

Nasihat Penting Muhammadiyah ke PKS: Jangan Sampai Persatuan dan Kesatuan Tercabik karena Pilpres 2024
Muhammadiyah (Dok Mediaindonesia.com)

ASKARA - Partai Keadilan Sosial (PKS) menyambangi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/7). 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, pihaknya menerima masukan dari PP Muhammadiyah, terkait tugas PKS sebagai partai politik.

“Tentu silaturahmi ini kita ingin mendapat masukan secara langsung dari jajaran pimpinan Muhammadiyah, Buya Anwar, khususnya dan seluruh jajaran dan alhamdulillah banyak hal-hal yang kita dapatkan,” ungkap Syaikhu.

Dikatakan Syaikhu, pasca pertemuan tersebut banyak hal yang didapatkan PKS dari Muhammadiyah. Misalnya, tugas-tugas kepartaian yang harus dilakukan oleh PKS.

“Mudah-mudahan dari masukan-masukan yang beliau-beliau sampaikan, bahan bagi kami untuk diperjuangkan dalam tugas-tugas kami sebagai parpol dan juga DPR,” ujarnya.

Syaikhu mengajak semua pihak untuk dapat menjaga sinergitas dan kolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti PP Muhammadiyah.

“Oleh karena itu, saya di PKS mengajak adanya sinergitas dan kolaborasi di antara berbagai elemen anak bangsa, baik itu parpol maupun dengan ormas-ormas yang ada di negeri ini,” katanya.

Sementara, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas berpesan kesatuan bangsa harus tetap dijaga dan tak boleh tercabik oleh Pemilu 2024 mendatang.

"Jadi tadi yang kita bicarakan dengan Presiden PKS Pak Syaikhu ya hak-hak apa yang sangat penting untuk kita lakukan ke depan. Yang jelas kita harapkan kesatuan dan kesatuan kita jangan sampai tercabik oleh Pilpres dan Pemilu 2024," kata Anwar.

Menurutnya, persatuan dan kesatuan bangsa penting agar Indonesia bisa menghadapi setiap masalah yang melanda.

"Kesatuan dan persatuan kita harus kuat sehingga insya Allah segala rintangan bisa kita hadapi," ujarnya.

Anwar menyebut Indonesia memang akan menghadapi tantangan berat ke depannya. Namun, ia meyakini Indonesia akan berjaya di 2030 mendatang.

"Negeri kita akan menjadi salah satu negara adikuasa di dunia dan mungkin ketika itu saya sudah tiada ya karena 18 tahun yang akan datang. Saya kira usia saya sangat lanjut dan kalau kata hadis nabi jika esok hari kiamat tiba di tanganmu ada benih, maka tanam," tuturnya.

Komentar