Sabtu, 05 Oktober 2024 | 04:34
NEWS

Alasan Terawan Tidak Bersedia Diwawancara Saat Menjabat Menkes: Waktu Tuhan Adalah yang Terbaik

Alasan Terawan Tidak Bersedia Diwawancara Saat Menjabat Menkes: Waktu Tuhan Adalah yang Terbaik
Terawan Agus Putranto (Dok tangkapan layar KompasTV)

ASKARA - Mantan Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) mengungkapkan alasannya tidak bersedia diwawancarai media saat menjabat sebagai menteri pada periode 2019-2020. 

Terawan menyampaikan hal itu dalam program Ekslusif Rosi di KompasTV, Kamis malam (7/7).

"Waktu Tuhan adalah yang terbaik. Saya percaya setiap waktu yang diberikan itu yang terbaik. Kapan saya harus menerima, kapan saya harus menolak, kapan saya harus bekerja, kapan saya harus istirahat," ujar Terawan mengawali jawabannya. 

Menurut Terawan, dirinya tidak mau menambah atau membuat gaduh di tengah suasana awal pandemi saat itu.

"Saya tidak mau menambah kegaduhan, kuncinya satu karena kegaduhan tidak akan memunculkan akal sehat," kata mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto itu. 

"Karena itu, suasana harus tenang. Apalagi di saat pandemi, semua harus mengarah kepada hati, pikiran yang baik menghadapi pandemi ini," imbuhnya.

Terkait kewajiban seorang menteri memberikan komentarnya, menurut Terawan, di setiap kementerian telah ada juru bicaranya masing-masing.

"Karena itu ada juri bicara dan itu ditentukan langsung oleh pimpinan negara, bahwa setiap kementerian ada juru bicara yang akan berbicara sehingga apa yang disampaikan oleh juru bicara bisa tergamblang dengan baik," jelasnya.

Dengan adanya juru bicara, kata Terawan, jika ada hal yang tidak tepat disampaikan dapat dikoreksi oleh menteri. 

"Tetapi kalau menteri yang berbicara kalau ada kesalahan yang mengoreksi siapa? Langsung ke kepala negara tidak nyaman, jadi sebaiknya ada juru bicara yang bisa dikoreksi bila juru bicaranya tidak pas menyampaikan," ungkapnya.

Terawan menyebut, dirinya tidak menghindar atau lari dari tanggung jawab. 

"Tidak benar (menghindar,red), karena semua aturan dalam pemerintah itu sudah ada yang mengatur. Tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi dari pimpinan negara," tandasnya.

Komentar