Kamis, 12 Desember 2024 | 03:09
COMMUNITY

Saling Bersinergi Perkuat Ukhuwah

Silaturahim dan Halal Bi Halal Paguyuban Dulur Cirebonan Bertabur Bintang

Silaturahim dan Halal Bi Halal Paguyuban Dulur Cirebonan Bertabur Bintang
Paguyuban Dulur Cirebonan

ASKARA – Cirebon salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, dikenal tak hanya keriligiusannya juga dikenal sebagai kota wali, kota kuliner dan sering juga  disebut  kota  budaya dan sejarah yang patut dibanggakan.

Bertajuk Saling Bersinergi Memperkuat Ukhuwah, Paguyuban Dulur Cirebonan, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) yang berada di wilayah Jabodetabek menggelar silaturrahim dan halal bi halal di Hotel Sahid Jaya, Rabu (1/6).

Tampak hadir Ketum Dulur Cirebonan, Prof.Dr.Ir.Rokhmin Dahuri.MS, (Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong), Tuan Rumah Komjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri M.Si, (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri), Prof.Dr.KH. Said Aqil Siroj, MA (Ketum PBNU Periode 2010-2015, 2015-2021), KH.Manarul Hidayat,MA (Pengaruh Ponpes Al Mahbubiyah Jakarta), Prof.Dr. Yuddy Chrisnandi, ME (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia periode 2014-2016, Dubes Indonesia untuk Ukraina 2017-2021), Dr. HR. Agung Laksono (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Nina Agustina (Bupati Indramayu) dan tokoh masyarakat Cirebon di Jakarta.

Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah atas kesediaan untuk menyiapkan segala sesuatu demi terselenggaranya HBH Dulur Cirebonan ini. Acara ini, katanya, termasuk yang megah karena yang hadir lebih dari 500 orang.

 “Luar biasa dalam arti persatuan dan kesatuan baik untuk daerah Cirebon maupun nasional bagus sekali. Dalam arti banyak sekali warga Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan yang punya prestasi nasional, jadi menteri, ketua DPR, Duta Besar, Pengusaha,” ujar Prof. Rokhmin usai acara

Paguyuban Dulur Cirebonan, katanya, sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi antar sedulur Cirebonan, serta sebagai wadah untuk saling mengingatkan, saling membantu dan saling mengayomi. “Memiliki misi tolong menolong. Untuk yang punya kemampuan menolong yang lagi belum mampu. Supaya jangan tangan dibawah terus, tapi juga tangan di atas, sangat indah,” katanya.

Sementara itu, Komjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri M.Si, mengaku bangga masuk ke Dulur Kecirebonan karena terkait dengan kebhinnekaan dan menjaga silaturahim.

“Saya ini berasal dari Indramayu Cirebon, disana ada Sunan Gunung Jati. Petuah Sunan Gunung Jati adalah Ingsun Titip Tajug lan Anak Yatim. Tajug dimaknai hubungan kita dengan Allah SWT (Hablum Minallah), sementara anak yatim kita berbagi hubungan sesama manusia (Hablum Minannas),” tuturnya.

Ahmad Dofiri menegaskan, Dulur Kecirebonan itu bukan semata-mata primodalisme tapi untuk menguatkan nilai Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. “Dari Cirebon Untuk Indonesia,” kata mantan Kapolda Banten itu.

Ditempat yang sama, Anggota DPR RI, H. Satori, S.Pd.I., M.M., mengatakan ibarat permainan bola saat ini adalah kosong kosong, mohon dimaafkan atas segala kesalahan dan kekeliruan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Dia juga mengingatkan, sesama orang Cirebon untuk saling membantu. Bagi orang tua yang memiliki putra dan putri yang IQ nya tinggi, jenius silahkan ikut daftar, pada 4 Juli ada pembukaan tes LPDP (Lembaga Pembiayaan Dana Pendidikan) yang dibiayai oleh Pemerintah.

“Secara kebetulan saya di Komisi XI berurusan dengan Anggaran dan Keuangan APBN. Dan secara kebetulan saya berada di Banggar DPR RI,” ungkapnya.

Dr. HR. Agung Laksono menjelaskan, kegiatan-kegiatan semacam ini, silaturahim, kemudian halal bi halal nampaknya sudah membudaya di tanah air kita. Dia menceritakan, sering berkunjung ke Sumatera Utara, ke Bali, ke Sulawesi Selatan, ke Padang karena orang tuanya dulu berpindah-pindah.

“Sehingga saya reuniannya banyak, dan ini merupakan salah satu cara memperkokoh NKRI, semua guyub di depan, ” katanya. Agung berharap silaturahim Paguyuban Dulur Cirebonan berlangsung terus.

Komentar