Jumat, 03 Mei 2024 | 09:45
NEWS

Para Biksu Merasa Kehilangan Buya Safii, Tokoh yang Bisa Memangku dan Mengayomi Sesama

Para Biksu Merasa Kehilangan Buya Safii, Tokoh yang Bisa Memangku dan Mengayomi Sesama
Buya Syafii Maarif (Dok Muhammadiyah.or.id)

ASKARA - Wafatnya Cendikiawan Muslim, Ahmad Syafii Maarif menyisakan kesedihan yang mendalam bagi bangsa Indonesia. 

Sejumlah pejabat negara, organisasi keagamaan dan masyarakat umum mendatangi Masjid Gede Kauman untuk mendoakan Buya Syafii Maarif yang wafat, pada Jumat kemarin (27/5).

Sangha Agung Indonesia menjadi salah satu rombongan yang turut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Buya Syafii Maarif.

Sekretaris Wilayah DIY Sangha Agung Indonesial, Biksu Badra Paloh Tera mengatakan, pihaknya merasa kehilangan tokoh bangsa yang selama ini menjadi teladan. 

"Dakwahnya beliau bisa merangkul dan mengayomi kepada semuanya walau berbeda suku dan agama. Beliau bisa memangku dan mengayomi sesama," ujar Biksu Badra, dikutip Sabtu (28/5). 

Biksu Badra mengatakan, terakhir kali berjumpa dengan almarhum Buya Safii pada 2017 silam.

Saat itu, kata dia, di Vihara Jina Dharma Sradha, Gunungkidul sedang diadakan Munas Pemuda se-Indonesia. 

"Jadi, kami hadirkan Buya Syafii dan beliau memberikan arahan dan motivasi kebangsaan," ucapnya. 

Biksu Badra juga mengatakan, banyak sekali yang bisa diteladani dari sosok Buya Syafii Maarif.

"Yang bisa diteladani adalah kesederhanaan, semangat nasionalisme dan keuletan beliau menjaga dan merangkul umat yang berbeda-beda untuk berjalan bersama-sama," jelas dia.

Sebelumnya, Buya Syafii Maarif meninggal dunia di usia 86 tahun, pada pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta. 

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sempat diizinkan pulang sebelum akhirnya kembali merasakan sakit dan dirawat di rumah sakit yang sama.(jpnn)

Komentar