Pertemuan Prabowo dan Megawati Kental Nuansa Politik, Bicara Pilpres dan Masalah Luhut Binsar Pandjaitan
ASKARA - Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri saat momen Idul Fitri 1443 Hijriah, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Senin (2/5).
Menurut penilaian pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga, pertemuan dua ketua umum partai itu kental dengan nuansa politik.
Prabowo disambut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo.
"Disambut orang sekelas Hasto dan Tjahjo, tentu pertemuan itu sangat penting bagi PDIP dan Gerindra," ungkap Jamiluddin, Selasa (3/5).
Jamaluddin yakin, ada hal besar yang dibicarakan Prabowo dan Megawati dalam suasana Lebaran tersebut.
"Dua ketua umum partai politik ini tampaknya membicarakan Pilpres 2024 atau masalah Luhut Binsar Panjaitan (LBP)," ujarnya.
Jamaluddin menduga, keduanya membicarakan Pilpres 2024 lantaran dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
"Dua anak Megawati ini punya peran sentral di PDIP yang kerap dilibatkan dalam masalah-masalah strategis kepartaian," katanya.
Ada kemungkinan pertemuan Prabowo dan Megawati membicarakan pasangan capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
"Tampaknya pasangan Prabowo-Puan makin mengerucut dibahas dalam pertemuan itu," ucapnya.
Tak hanya itu, Jamiluddin juga menduga pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri juga membicarakan LBP yang belakangan ini banyak dikritik petinggi PDIP.
"Indikasi itu dapat dilihat dari sebelum bertemu Megawati, Prabowo terlebih dahulu bertemu Presiden Joko Widodo di Yogyakarta," tuturnya.
Selain itu, kata Jamiluddin, dugaannya tersebut juga diperkuat dengan kehadiran Kepala BIN Budi Gunawan yang sangat dipercaya Megawati.
"Jadi, Prabowo diduga membawa misi dari Jokowi untuk dapat menyelesaikan persoalan LBP. Harapannya, Megawati dapat menerima LBP tetap ada di kabinet Jokowi," pungkas Jamiluddin. (jpnn)
Komentar