Sabtu, 27 April 2024 | 23:40
NEWS

Sosialisasi 4 Pilar, Sultan: Pancasila Adalah Sumber Nilai Carracter Building Bangsa

Sosialisasi 4 Pilar, Sultan: Pancasila Adalah Sumber Nilai Carracter Building Bangsa
Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin

ASKARA - Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan memberikan motivasi dan berdiskusi tentang pengalaman karier juga pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter dan karier kepada puluhan Bujang-gadis (Generasi muda) Bengkulu pada Jum'at (22/04) di kantor perwakilan DPD RI Provinsi Bengkulu.

"Masa depan bangsa akan dititipkan dan diwariskan kepada anak muda. Sehingga Baik buruk bangsa dan negara ini adalah sangat tergantung pada kesiapan intelektual dan karakter generasi muda saat ini", ungkap Sultan mengawali sambutanya.

Sebagai bangsa, lanjutnya, kita beruntung dianugerahi dengan sebuah sistem nilai atau ideologi yang sangat humanis sekaligus profetik untuk dijadikan pegangan dan petunjuk dalam bernegara dalam sebuah komunitas global yang kian terbuka dan bebas. Artinya, Pancasila bukan sekedar alat pemersatu bangsa yang majemuk ini, tapi merupakan sumber inspirasi dan nilai dalam membangun karakter bangsa (carracter building).

"kami selalu berupaya agar pemahaman generasi muda Indonesia yang memadai terhadap prinsip-prinsip kebangsaan seperti empat Pilar Kebangsaan menjadi pengetahuan dasar yang berakar dan terprogram secara otomatis dan kuat dalam pikiran generasi bangsa. Dengan demikian nilai-nilai kebangsaan dapat kita jaga dan lestarikan di tengah kuatnya arus globalisasi dan Digitalisasi saat ini", tegas mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.

Oleh karena itu, kata Sultan, dalam suasana Bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini, kami ingin mengajak anak muda Indonesia untuk selalu semangat membangun mimpi, menjaga harapan dan meningkatkan kapasitas intelektual untuk memperkuat karakter. Tidak peduli apa latar belakang kita, selama kita memiliki nilai yang dibangun di atas kekuatan karakter dan kualitas intelektual, kita akan mampu menaklukkan masa depan.

"Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau seseorang, kecuali dia bersedia mengubah dirinya sendiri. Kita sendiri yang menjadi master mind dan master piece dari setiap capaian besar kita di masa depan", tutupnya.

Komentar