Jumat, 03 Mei 2024 | 15:40
NEWS

Fahri Hamzah Usul Jokowi Dijuluki Bapak Rekonsiliasi, Sebelum Turun Diminta Satukan Kembali yang Terpecah

Fahri Hamzah Usul Jokowi Dijuluki Bapak Rekonsiliasi, Sebelum Turun Diminta Satukan Kembali yang Terpecah
Jokowi dan Fahri Hamzah (Youtube BPMI)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan mendapat julukan sebagai Bapak Rekonsiliasi.

Usul itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Menurut penilaian Fahri, Jokowi berhasil merangkul lawan politiknya pada Pilpres 2019. 

Jokowi juga mampu menggandeng Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya di Pilpres menjadi Menteri Pertahanan, maupun cawapresnya Sandiaga Uno yang kini menjadi Menparekraf.

"Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi, sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," ujar Fahri dalam keterangannya, Selasa (19/4).

Namun, Fahri menilai Jokowi masih perlu menuntaskan pembelahan yang masih tersisa di masyarakat akibat polarisasi Pilpres 2019. Fahri mewaspadai polarisasi yang berpotensi menguat jelang Pemilu 2024.

Dia menjelaskan, capaian fisik yang diraih Jokowi dalam pembangunan infrastruktur bisa hilang jika pemerintah tidak berhasil melakukan rekonsiliasi serta mengakhiri pembelahan di masyarakat.

Sebaliknya, keberhasilan lain Jokowi akan diakui bila dia berhasil melakukan rekonsiliasi di masyarakat.

"Saya merasa bahwa semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal, jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," imbuhnya.

Diketahui, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) telah merilis daftar julukan terhadap enam mantan presiden RI mulai dari Sukarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam rilis itu, Sukarno dijuluki Bapak Proklamasi, Soeharto Bapak Pembangunan, Habibie Bapak Teknologi, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Bapak Pluralisme, Megawati Soekarnoputri Ibu Penegak Konstitusi, dan SBY Bapak Perdamaian.

Komentar