Jumat, 03 Mei 2024 | 18:19
NEWS

Amien Rais: Pak Jokowi Secepatnya Membuat Pernyataan yang Jelas, Lugas, Tegas dan Trengginas

Amien Rais: Pak Jokowi Secepatnya Membuat Pernyataan yang Jelas, Lugas, Tegas dan Trengginas
Amien Rais (Dok tangkapan layar Youtube)

ASKARA - Ketua Dewan Syuro Partai Ummat, Amien Rais mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden.

"Pak Jokowi secepatnya membuat pernyataan yang jelas, lugas, tegas dan trengginas, bahwa Anda secara mutlak akan mengakhiri jabatan sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, persis seperti perintah konstitusi," pinta Amien Rais dalam pidato Milad 1 Tahun Partai Ummat, di kantor DPP Partai Ummat, pada Minggu (17/4).

Kata Amien Rais, Jokowi akan berhadapan dengan masyarakat sipil jika memilih untuk bermain-main menyikapi wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Jadi, kalau main-main ya boleh. Tapi Anda akan menghadapi masyarakat sipil yang sudah tidak tahan lagi," kata dia.

Amien juga meminta Jokowi menghentikan jika ada pejabat negara atau kelompok tertentu yang bermain dengan isu penundaan pemilu. Kata dia, perpanjangan masa jabatan presiden sama saja merobohkan bangunan demokrasi Indonesia.

"Alasan bahwa demokrasi membolehkan MPR melakukan amandemen ini dan itu, sesungguhnya hanyalah dalih-dalih murahan. Mereka sedang merobohkan bangunan demokrasi kita yang masih tersisa, itupun sudah sangat keropos," ujar Amien.

Selain itu, Amien Rais juga meminta Jokowi tidak lagi menambah utang lantaran masa jabatan yang tidak lama lagi.

"Waktu Anda sebagai presiden tinggal 30 bulan. Cobalah jangan tambah utang lagi," ucap Amien Rais.

Amien juga menyarankan agar Jokowi untuk berhenti memaksakan proyek pemindahan ibu kota negara (IKN).

Menurutnya, proyek tersebut membutuhkan dana yang sangat besar sehingga lebih baik tidak dipaksakan.

"Pembangunan IKN yang cekak dana sebaiknya dihentikan dulu. Jangan nekat, jangan 'isin mundur' (malu untuk mundur)," ujar Amien.

Amien pun meminta Jokowi untuk pro terhadap kepentingan masyarakat. Menurutnya, negara tidak boleh mengutamakan kepentingan kelompok tertentu. Apalagi jika sampai bersinggungan dengan kepentingan asing.

"Mengabdilah kepada kepentingan rakyat Indonesia sendiri. Bukan kepentingan oligarki yang lebih berorientasi meladeni kepentingan asing," tandasnya.

Komentar