Jumat, 03 Mei 2024 | 05:27
NEWS

Adi Supriadi: Kelompok Islamphobia Indonesia Masih Boleh Tertawa Lebar

Adi Supriadi: Kelompok Islamphobia Indonesia Masih Boleh Tertawa Lebar
Kerusuhan di Swedia (int)

ASKARA - Analis dan Kritikus Masalah Sosial Politik dan juga Dai Motivator, Adi Supriadi mengatakan bahwa Kelompok Islamphobia Indonesia masih boleh tertawa lebar dan bisa ketawa jungkir balik, karena jika di Swedia bisa rusuh satu negara di Indonesia walaupun Islam dihina masih adem ayem aja.

Adi Supriadi menanggapi kemarahan orang Islam di Swedia akibat ulah kelompok yang dikomandoi politisi Swedia-Denmark dan kritikus Islam Rasmus Paludan menghina agama Islam dengan merencanakan pembakaran Al-Qur'an.

“Kelompok Penghina Islam di Indonesia tidak mau disebut Islamphobia tetapi suka banget melecehkan Islam, seperti Ade Armando yang meminta Stop Ibadah Haji dan Umroh, padahal Haji dan Umroh salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan, Kemudian menyatakan sholat 5 waktu tidak ada dalam Al-Qur’an, LBGT tidak diharamkan dalam Islam, Allah SWT bukan orang Arab, semua pernyataan ini adalah katagorinya menghina dan sudah banyak yang lapor tetapi tetap bebas hingga kemaren saja babak belur dihajar massa Demo 11 April 2022 “ ujar Adi Supriadi dikutip dari akun Twitter @coachaddie.off pada Sabtu 16 April 2022.

Tidak hanya Ade Armando, sambungnya, Pendeta Saifudin baru diumumkan sebagai orang dicari Polisi akibat pernyataan menghina Islam dengan intinya 300 Ayat Al-Qur’an dihapus. “Apakah Sejauh ini Pendeta Saifudin ditangkap? Kok Lama Sekali ya, atau membiarkan ini agar Isunya hilang sehingga Pendeta Saifudin tetap aman dari penghinaanya terhadap Islam? Atau Nanti apakah mirip Harun Masiku yang hilang, Aparat seperti susah banget buat menangkapnya,” tanya Adi Supriadi.

Kemudian yang diduga dan dapat dianggap menghina Islam dan sudah banyak juga melaporkannya adalah Abu Janda atau Permadi Arya, sampai hari ini bebas bahkan saking beraninya Permadi Arya menantang Ummat Islam agar memenggal kepalanya karena mengganggap tidak ada yang berani kepadanya.

“Pernyataan Islam adalah Terorisme, Menyebut Bendera Teroris tetap yang ditunjukan adalah Bendera Rasulullah SAW, Ini kan masuk katagori menghina Islam, dan Rasulullah, Tapi tetap amankan Indonesia dari mulut-mulut Penghina Agama?” sindir Adi Supriadi.

Dia menegaskan, negara Pancasila itu bukan bermakna berdamai dengan para penghina keyakinan agama, Agama apapun jika dihina maka akan melawan, Penghina Agama harus diproses hukum bukan terus dibiarkan dan bukan menjadi-jadi, hal ini telah ditunjukan Komunitas Muslim Swedia, Sebelum terjadi di Indonesia sebaiknya aparat segera memproses hukum mereka yang telah dilaporkan menghina Agama Islam.

Melalui akun Twitter pribadinya, Adi menyerukan Ummat Islam membuat pernyataan dukungan kepada Menteri Kehakiman Swedia. Menurut Adi, para Penista dan Penghina Islam termasuk di Indonesia adalah sumber kegaduhan di Negeri ini, bahkan termasuk dimanfaartkan elit politik untuk mengalihkan isu yang berkaitan dengan kebutuhan hajat orang banyak, banyak isu pelecehan Agama tiba-tiba muncul dan isu yang sedang disorot dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak menjadi hilang, diduga kelompok Islamphobia ini “dipelihara” dan dibayar untuk mengalihkan isu.

”Jika di Swedia hanya 8,1 % Penduduk Muslimnya, bisa melawan Islamphobia di Negeri tersebut, Seharusnya Indonesia dengan Populasi kurang lebih 81% Muslim jauh lebih kuat untuk melakukan perlawanan terhadap Islamphobia, “ katanya.

Adi menegaskan bahwa Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan perlawanan terhadap Islamophobia dan telah menetapkan 15 Maret sebagai hari Perlawanan terhadap Islamphobia, maka ini kabar gembira buat Ummat Beragama khususnya Islam untuk mengubur habis semua perbuatan penghina Islam di Indonesia.

Adi Supriadi turut menyatakan gembira dengan langkah yang diambil Menteri Kehakiman Swedia, Morgan Johansson yang menginstruksikan untuk menangkap semua penghina Islam di Swedia. Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk membuat pernyataan dukungan kepada Pemerintahan Swedia dalam memberantasi habis para Penghina dan Penista Islam.

Sebagaimana diketahui Sebelumnya, lewat Twitter resminya, PBB menyatakan bahwa Sidang Umum PBB menyerukan penguatan upaya Internasional untuk mendukung dialog global yang mempromosikan budaya toleransi dan perdamaian. Toleransi dan perdamaian dunia berlandaskan pada penghargaan terhadap HAM dan keberagaman beragama dan berkeyakinan.

“PBB melawan Islamophobia, Swedia melawan Islamophobia, Saatnya Indonesia bersatu melawan Islamphobia,” ujar Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat ini.

Kelompok Pencari uang dengan menghina Islam akan segera tumbang, harapannya itu pun terjadi di Indonesia, sehingga tidak ada lagi berita-berita terbaru mengenai para Penghina dan Penista Islam.

“Kelompok Islamphobia akan tumbang karena PBB sudah mendukung itu, tinggal Bangsa Indonesia mengambil langkah yang sama atau membiarkan kelompok ini tetap eksis menghina dan menista Islam,” sebut Adi Supriadi.

Sebagai informasi, resolusi PBB tentang melawan Islamophobia diusung perwakilan Pakistan yang berbicara atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Selanjutnya tanggal 15 Maret dipilih sebagai “Hari Melawan Islamophobia”.

Komentar