Sabtu, 04 Mei 2024 | 19:49
NEWS

Agung Laksono Siap Bela Terawan, Hotman Paris Sebut Harus Ada Pembuktian Jika Ada Kesalahan

 Agung Laksono Siap Bela Terawan, Hotman Paris Sebut Harus Ada Pembuktian Jika Ada Kesalahan
Hotman Paris Hutapea (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agung Laksono menilai dokter Terawan telah berjasa menolong puluhan ribu orang di dalam maupun luar negeri melalui metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau metode 'cuci otak'.

Bahkan, mantan Ketua DPR RI ini mengaku merasakan sendiri manfaat terapi DSA yang dikembangkan Dokter Terawan yang telah dua kali diterapi DSA langsung oleh dokter Terawan. Pertama kali, saat ada pembuluh darah di otak kanannya yang tersumbat. 

"Hasilnya sama-sama terang, pendengar penglihatan berubah," ujar Agung Laksono dalam dialog acara Hotroom yang dipandu Hotman Paris Hutapea di MetroTV, dikutip Jumat (1/4). 

Terapi DSA kedua dijalani Agung Laksono pada 2015 saat dia menderita vertigo. 

"Hasilnya baik. Sampai hari ini sudah tidak vertigo lagi," kata dia. 

Selain itu, Agung Laksono juga mengaku telah mendapatkan vaksinasi dengan Vaksin Nusantara yang digagas Terawan. Dia pun tidak mendapat gejala berat meski terinveksi Covid-19 empat kali. 

Agung kemudian menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan Dokter Terawan sangat bermanfaat dan sangat menyayangkan keputusan IDI yang memecat dokter Terawan secara permanen.

"Sangat disayangkan, sebagai lembaga terhormat keputusannya menimbulkan pandangan-pandangan negatif. Kok terlalu keras, Dokter Terawan banyak jasanya, menolong puluhan ribu orang di dalam dan luar negeri," tuturnya.

Sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agung mengaku siap menjadi mediatir antara IDI dengan dokter Terawan. Agung mengatakan, jika suatu obat atau pengobatan itu ada keraguan, harusnya dilihat yang mana banyak manfaatnya ketimbang mudharatnya.

"Kalau manfaatnya banyak itu yang dipakai, nggak usah ragu-ragu. Walaupun secara formal medis belum ada. Esensinya untuk menyelamatkan manusia. Jangan sampai metodologi terlalu diutamakan, bagaimana kalau kita lakukan modifikasi atau inovasi sehingga metodologi disesuaikan untuk akhirnya bisa melaksanakan dan kebaikan apa yang sudah terjadi," urainya.

Agung berharap polemik pemecatan dokter Terawan mendapat solusi terbaik. Dia juga mendukung langkah menteri kesehatan yang akan melakukan mediasi terkait hal ini. 

"Di cari langkah terbaik. Jangan langsung dipecat secara permanen. ini yang dianggap negatif, seolah-olah IDI arogan. Karena lebih banyak manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat daripada ruginya," pungkasnya. 

Sementara, Host acara Hotroom Hotman Paris Hutapea yang mencecar para narasumber berkesimpulan, suatu putusan adalah bagian dari hukum, maka pertanyaannya adalah salah atau tidak.

Para narasumber yang hadir yakni Anggota Wantimpres, Agung Laksono; Anggota DPR RI Komisi 9 dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay; Direktur Rumah Sakit Unggul Karsa Medika, Theresia Monica Rahardjo; Ahli Biostatistik Uji Klinis, Iwan Ariawan; Anggota PD IDI, Pandu Riono dan Artis Ashanty.

"Kalau metode yang digunakan dokter Terawan dinyatakan salah harus ada pembuktian terlebih dahulu secara ilmiah bahwa itu salah, minimum ditunda dulu," tandasnya.   

 

Komentar