Senin, 29 April 2024 | 23:52
COMMUNITY

KRH Gus Ripno: Pesugihan Babi Ngepet, Jalan Pintas di Zaman Edan

KRH Gus Ripno: Pesugihan Babi Ngepet, Jalan Pintas di Zaman Edan
Ilustrasi Babi Ngepet dan KRH Gus Ripno Waluyo

ASKARA - Jaman sekarang, jaman serba mahal, gila dan sengsara kata sebagian orang. Bensin naik, harga sembako pun ikut naik pula dan tak jarang beberapa orang menjadi depresi dan gelap mata yang akhirnya mengambil jalan pintas. Jalan pintas yang di tempuh biasanya berbau kriminal atau bahkan gaib, contoh kriminal seperti yang kita tahu, merampok, mencopet, judi bahkan menjual diri.

"Yang gaibnya salah satu contohnya adalah Pesugihan Babi Ngepet atau Celeng Kresek," demikian dikatakan Tokoh Spiritualis Kota Malang, KRH Gus Ripno Waluyo, SE., SP.d., S.H., C.NSP., C.CL  saat berbincang-bincang dengan askara.co di Malang, Kamis (3/3) malam.

"Pesugihan Babi Ngepet atau Celeng Kresek ini tengah banyak di gunakan orang-orang untuk mencapai kekayaan dengan cara yang singkat sesingkat-singkatnya. Bahkan mereka tak segan menyediakan tumbal yang tak lain adalah nyawa seseorang," sambungnya.

Di Jawa Timur, kata Gus Ripno Waluyo, biasa disebut "Celeng Kresek". Untuk Mencuri harta tetangga, si pelaku minta bantuan Celeng jadi-jadian. Biasa beroperasi siang malam. "Tapi risikonya juga berat. Kalau tertangkap penduduk bisa dipukuli, dikuliti, bahkan disate hingga tewas. Dan tentunya Si Pemilik juga ikut-ikutan tewas," ungkapnya.

Saat akan melakukan aksinya, Budayawan ini menuturkan, pelaku harus menggunakan jubah kain hitam untuk menutupi tubuhnya. lalu secara ajaib pelaku akan berubah menjadi seekor babi. tidak hanya itu, dalam pesugihan babi ngepet dibutuhkan satu orang lagi.

Di mana orang yang satu lagi harus menjaga lilin agar tidak goyang apinya. Apabila api lilin sudah mulai goyang, artinya orang yang menjadi babi sedang dalam bahaya. "Tugas si penjaga lilin adalah mematikan lilinnya agar si babi dapat berubah kembali menjadi manusia biasa. Babi ngepet mengambil uang dengan cara menggesek-gesekkan tubuhnya di dinding rumah sasarannya," kata Gus Ripno.

Lebih lanjut Gus Ripno memaparkan, babi ngepet adalah salah satu bentuk pesugihan yang sudah terkenal. cerita pesugihan Pesugihan ini membuat pemiliknya berubah wujud menjadi bentuk binatang, paling sering mengambil wujud binatang babi. Pesugihan ini harus dilakukan oleh dua orang, dan biasanya adalah pasangan suami istri.

"Karena dalam prosesnya pesugihan babi ngepet memerlukan penjaga api yang disebut dengan api kehidupan, api inilah yang akan menggambarkan orang yang melakukan aksi pesugihan," sebutnya.

Kalau kondisi aman, lanjutnya, maka api akan tenang tapi apabila kondisinya berbahaya maka api akan bergerak-gerak seperti ditiup angin, kalau hal ini terjadi api harus segera dipadamkan supaya sang pelaku yang sedang berubah menjadi babi bisa selamat.

Bagi mereka yang jalan pikirannya buntu maka tanpa berpikir panjang akan bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan kekayaan. Padahal masih banyak alternatif atau cara lain yang lebih aman dalam memperoleh kekayaan.

"Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali isu dimana beberapa orang yang sedang menggunakan pesugihan babi ngepet tertangkap. Seperti di Semarang, Banten, Tangerang, dan berbagai daerah lain yang telah beredar isu babi ngepet," pungkas Gus Ripno yang juga berprofesi sebagai advokat.

 

Komentar