Sabtu, 27 April 2024 | 06:01
NEWS

Harga Kebutuhan Pokok Naik, Rizal Ramli Sebut Pemerintah Tidak Becus karena Banyak Utang

Harga Kebutuhan Pokok Naik, Rizal Ramli Sebut Pemerintah Tidak Becus karena Banyak Utang
Rizal Ramli (Dok Republika/Rahma Sulistya)

ASKARA - Ekonom Rizal Ramli angkat suara terkait naiknya harga kebutuhan pokok hingga pajak. 

Menurutnya, kenaikan harga tersebut membuat rakyat susah dan mengeluh. Dia menilai, pemerintah tidak cakap menyelesaikan kesusahan masyarakat kecil itu.

"Ini rakyat mengeluh semua. Harga minyak goreng naik, harga gas naik, harga listrik naik, pajak naik dan biaya BPJS naik, pemerintah nggak becus nurunin itu," kata Rizal Ramli kepada wartawan, dikutip Minggu (23/1). 

Mantan menteri era Gus Dur itu mengatakan, tidak mampunya pemerintah menurunkan harga ini diduga lantaran perkara utang. Banyaknya utang menyebabkan pemerintah mengambil cara mudah dengan membebani anggaran kepada rakyat. 

"Pemerintah ini bagian penyebab kenaikan harga, karena utangnya sudah kebanyakan. Jadi, harus menaikkan harga listrik, harga gas dan lainnya," ujar Rizal Ramli.

Dikatakan Rizal Ramli, ke depan rakyat menginginkan perubahan di pucuk pimpinan Indonesia. Misalnya, rakyat kini menginginkan sosok yang bersih, amanah, hingga mampu menyelesaikan persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

"Bukan pemimpin yang doyan pencitraan. Hari ini maunya rakyat yang bisa menyelesaikan masalah. Pemimpin yang amanah dan merangkul semuanya," terang Rizal Ramli.

Diketahui, Kementerian Perdagangan sebelumnya menyebut ada kenaikan harga tujuh kebutuhan pokok pada awal 2022.

Kebutuhan pokok itu, seperti gula, minyak goreng kemasan premium, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, hingga bawang merah putih honan. 

Harga gula sudah mencapai Rp 14.000 per kilogram atau naik 6,06 persen dari posisi bulan lalu mengacu catatan Kemendag per Januari 2022. 

Selain itu, minyak goreng kemasan sederhana tercatat naik 3,26 persen menjadi Rp 19.000 per liter.

Harga minyak goreng kemasan premium menjadi Rp 20.800 per liter atau naik 4 persen dari posisi akhir tahun lalu. 

Komentar