ASKARA - Sebuah video yang menampilkan proses syuting sinetron di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur viral di media sosial. 

Video proses syuting sinetron yang sedang berlangsung tersebut diunggah akun Instagram @forumwartawanpolri. 

"Astaga, lokasi pengungsian Semeru jadi tempat syuting sinetron," tulis akun @forumwartawanpolri, dikutip Kamis (23/12). 

Terkait kejadian tersebut, Polda Jawa Timur menegaskan pihaknya sudah membubarkan kegiatan tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, proses syuting itu berlangsung pada Rabu (22/12) kemarin. 

Gatot menyebut, oproses syuting itu tidak berizin.

"Tidak melapor ke Satgas Penanggulangan Bencana, juga tidak lapor ke Polres," ungkap Gatot.

Gatot menyebut pihaknya memutuskan untuk membubarkan kegiatan tersebut.

"Tindakan yang sudah kita lakukan adalah menghentikan kegiatan pembuatan film, FTV itu, sudah dihentikan oleh Kapolres," pungkas Gatot.

Sementara, aktis Rebecca Tamara yang terlibat dalam syuting sinetron tersebut meminta maaf setelah adegan produksi serial itu viral dan menuai kecaman.

"Assalamualaikum, saya Rebecca, ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Saya mengakui kesalahan saya untuk menerima adegan tersebut sesuai arahan," kata Rebecca dalam pernyataannya di media sosial, Rabu malam (22/12). 

"Saya di sini tidak mau membela diri dalam hal ini. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya meminta maaf telah mengecewakan beberapa pihak, tidak ada maksud atau pun tujuan," lanjutnya.

Menurutnya, kejadian itu membuatnya belajar lebih dalam memahami dan memilah kondisi terkait dengan produksi syuting yang akan ia jalani. 

Rebecca juga mengucapkan terima kasih kepada publik yang memberikan peringatan dan kritik terhadapnya.

"Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musibah Semeru, saya bersama korban Semeru," tulis Rebecca.