Rabu, 08 Mei 2024 | 05:21
NEWS

Siti Fadilah Supari: Dokter Terawan dan Vaksin Nusantara 'Mengganggu' Banyak Orang

Siti Fadilah Supari: Dokter Terawan dan Vaksin Nusantara 'Mengganggu' Banyak Orang
Siti Fadilah Supari (Dok tangkapan layar Youtube Akbar Faizal Uncensored)

ASKARA - Siti Fadilah Supari, Mantan Menteri Kesehatan era Presiden ke-6, Susilo menyebutkan, Dokter Terawan Agus Putranto dan Vaksin Nusantara besutannya "ditakuti" dan "mengganggu" banyak orang.

Menurut Siti Fadilah, jika saja Terawan masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan maka tak akan ada vaksin konvensional yang diimpor dari negara lain.

Hal itu diungkapkan Siti Fadilah dalam perbincangan di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, pada Senin (13/12) lalu.

"Mungkin kalau pak Terawan masih (menteri), dia nggak mau vaksin yang lain, ngapain impor mahal sini dibikinin gitu. Nah. itu yang "mengganggu" orang banyak, "mengganggu" yang itulah," kata Siti Fadilah yang enggan menyebutkan lebih jauh siapa pihak yang mengganggu tersebut.

Sementara, ketika ditanya terkait digantinya Terawan dengan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Siti Fadilah mengaku tidak punya data valid.

"Kira-kira sama dengan (pikiran,red) pak Akbar Faizal, tapi data otentik saya nggak punya," ujarnya.

Diketahui, Vaksin Nusantara merupakan vaksin berbasis sel dendritik yang digagas mantan Menteri Kesehatan, Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto. 

Pengembangan Vaksin Nusantara sebagai salah satu vaksin Covid-19 mendapatkan respons pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Dalam pengembangannya Vaksin Nusantara mendapatkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Namun, masih diragukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Terlepas dari polemik tersebut, Siti Fadilah Supari menjadi salah seorang yang memberi dukungan kepada Terawan Agus Putranto.

Siti Fadilah Supari menilai sosok Terawan sosok menjadi "panglima" penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Apalagi, Terawan memiliki inovasi berupa Vaksin Nusantara.

Komentar