ASKARA - Dalam waktu dekat, Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar Muktamar. Dua tokoh, dinilai sangat layak menjadi pemimpin di tubuh NU sebagai tindak lanjut dari gerakan internasional kaum muslimin Indonesia.

Juru Bicara Forum Da’i Muda Jakarta, Rikal Dikri mengatakan, nakhoda Jam’iyah Nahdlatul Ulama harus dipimpin oleh ulama yang mendunia. Karena itu bagian dari project identity yang harus dicapai, bahwa NU adalah organisasi yang mendunia.

"Menuju era keemasan (golden age) Nahdlatul Ulama, NU harus mampu membentuk jaringan muslim internasional yang mampu mengakomodir seluruh gerakan Islam moderat di dunia," ujar Rikal dalam pengajian sufi di Tangerang, Kamis (30/9). 

Dikatakan Rikal, untuk menjadi organisasi yang internasional, ada dua ulama besar NU yang sudah malang melintang merajut konektivitas dengan jaringan-jaringan muslim Internasional yakni Kiai Said Aqil Siradj dan Habib Luthfi.

"Keduanya akan saling mengisi dan saya kira keduanya memiliki visi yang sama yakni mengonsolidasikan seluruh jaringan Islam Wasathiyah di dunia untuk membangun peradaban muslim yang lebih rasional dan internasional tentunya moderat," katanya. 

Habib Luthfi bin Yahya dinilai sangat tepat berada dalam posisi Rais Am PBNU dan KH Dr Said Aqil Siradj duduk sebagai Ketua Umum PBNU. Duet ini disebut akan mampu membawa NU menjadi ormas Islam yang berwibawa di dunia, dan mengakar di masyarakat Indonesia.