Sabtu, 27 April 2024 | 09:54
OPINI

Kata Setia Itu Sudah Kuno !

Kata Setia Itu Sudah Kuno !
ilustrasi

Perkataan setia ini diobral bukan hanya pada saat pernikahan saja. Bahkan sebelumnya pun demikian. Misalnya terhadap puluhan mantan pacar.

Padahal  perkataan setia ini bukan hanya sekedar diungkapkan di bibir atau sebagai perkataan iming-iming saja. Namun juga dengan bukti ikatan nyata misalnya berupa cincin di jari tangan. Bahkan ikrarnya juga di rumah ibadah. Maka dari itu pada saat ikrar tersebut disaksikan oleh Sang Pencipta.   

Kalau saya jujur, boro-boro bisa menepati perkataan janji “Setia” kepada seseorang. Bahkan untuk sekedar mengingatnya azah udah kagak bisa lagi.

Berapa kali sudah di dalam kehidupan ini, saya mengucapkan dan menjanjikan kata “Setia” kepada seseorang. Padahal janjinya sih mo hidup setia sampai mati. Namun kenyataannya udah beberapa kali kawin.

Jadi janji setia seumur hidup hanya sekedar omdo aja (Omong Doang.red). Namun jangankan sampai mati. Baru batuk dikit aja udah lupa. Perkawinan sekarang ini sudah mirip angkot. Maklum penumpang baru naik beberapa meter ajah udah mo loncat. Ganti angkot lainnya lagi.  

Apakah Anda tahu bahwa dua pertiga dari perkawinan diakhiri dengan perceraian. 99% dari kasus perceraian itu disebabkan oleh karena salah satu pasangan tidak setia, alias berselingkuh?

Maka dari itu mungkin ada baiknya agar tidak menambah dosa, pada saat pernikahan bukannya: saya berjanji akan setia. Melainkan saya akan “Berusaha” agar bisa setia seumur hidup. Maklum namanya juga usaha, jadi bisa saja gagal.  

Rupanya di dalam kehidupan sekarang ini, arti kata “setia” itu sudah mubazir dan tidak ada nilainya lagi. Tidak percaya? Cobalah tanya diri sendiri: Apabila anda mencari karyawan, persyaratan mana yang lebih penting, karyawan yang berpendidikan ataukah yang setia?

Maka dari itu juga, tidak pernah ada iklan lowongan kerja dengan pesyaratan “Setia”. Dalam mencari pasangan pun idem. Persyaratan setia bukanlah kriteria yang paling utama. Melainkan kaya atau cantik; pada umumnya ini yang lebih diutamakan.   

Jangankan janji setia kepada sesama manusia. Janji setia kepada Sang Pencipta saja seringkali kita ingkari. Misalnya demi jabatan/ bisnis ataupun menikah dengan pasangan yang berbeda agamanya.

Orang juga dengan mudahnya pindah rumah ibadah. Maklum di rumah ibadah lain, gedungnya lebih nyaman ataupun khotbahnya lebih greng!

Percayalah kita baru akan bisa menilai betapa besarnya arti kata “Setia” itu. Misalnya pada saat kita dikhianati atau ditinggal oleh sahabat atau pasangan. Dimana selama ini kita percaya dan setia terhadap diri kita.

Tanyalah sama diri sendiri! Apakah menurut Anda pasangan anda itu setia? Be Or Not To Be - Thats is the Question. Mungkin hanya rumput yang bergoyang saja yang bisa menjawabnya.

https://www.youtube.com/watch?v=yNzwGV5fs_0

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar