Sabtu, 25 Mei 2024 | 17:52
INFRASTRUKTUR

Kementerian PUPR Mulai Bangun Bendungan Ameroro di Sultra, Komoditas Konawe Terus Berkembang

Kementerian PUPR Mulai Bangun Bendungan Ameroro di Sultra, Komoditas Konawe Terus Berkembang
Bendungan Ameroro di Sultra (Dok PUPR)

ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Bendungan Ameroro masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air di Indonesia.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun pemerataan hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (17/5).

Bendungan Ameroro dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kapasitas tampungan 43,44 juta m3 dalam rangka peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Konawe. 

Aliran air Sungai Lasolo Konaweha akan ditampung bendungan dengan luas genangan 244,06 hektare (ha) yang selanjutkan digunakan untuk layanan daerah irigasi seluas 3,363 ha. 

Berdasarkan data Ditjen Sumber Daya Air, progres pembangunan Bendungan Ameroro hingga 1 Mei 2021 mencapai 4,08 persen dan direncanakan mulai pengisian awal (impounding) tahun 2023. 

Pembangunan bendungan dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO) dengan biaya sebesar Rp 1,48 triliun.  

Bendungan Ameroro didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter, dan lebar 12 meter. 

Pada bangunan pelimpah memiliki elevasi ambang 122,50 meter dengan tipe Ogee, saluran pengelak berupa conduit beton ganda, dan tipe bangunan pengambil Submerged Intake Tower. 

Sebagai daerah penyangga Kota Kendari sebagai Ibu Kota Sultra, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang dengan banyak kegiatan pembangunan baik di bidang pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang membutuhkan air baku dari sumber air bendungan. 

Sektor pertanian, perikanan, dan peternakan menjadi komoditas unggulan Kabupaten Konawe dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

Komentar