Kamis, 02 Mei 2024 | 04:47
NEWS

Perhatikan Saran Prof Tjandra Demi Terhindar dari Covid-19

Perhatikan Saran Prof Tjandra Demi Terhindar dari Covid-19
Ilustrasi. (Dok. Antara)

ASKARA - Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan saran pada yang terpaksa berada di dalam kerumunan. Misalnya, karena harus menyelesaikan urusan tertentu, terlebih di masa libur Lebaran. 

Prof Tjandra memberi saran demi terhindar dari Covid-19. 

"Tetaplah dijaga jarak sedikitnya satu meter dengan orang lain di sekitar kita, ada juga yang menyebut jarak lebih jauh khususnya kalau di dalam ruangan," ujar Prof Tjandra dalam pesan elektroniknya, yang dikutip Sabtu (15/5). 

Hal ini sesuai dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Yakni, berada lebih jauh dari orang lain lebih aman, ketimbang berada pada jarak dekat bersama-sama. Demi mencegah penularan bila di sekitar ada yang batuk, bersin atau berbicara keras. Penularan virus penyebab Covid-19 diketahui melalui tetesan air pernapasan dari batuk, bersin atau bahkan berbicara seseorang yang terinfeksi pada orang lain.

Apabila terlalu dekat dengan seseorang yang terkena Covid-19 bisa menghirup tetesan yang dia keluarkan. Menjaga jarak setidaknya satu meter menjadi salah satu anjuran para pakar kesehatan untuk menurunkan risiko terkena lebih dari 80 persen. Namun, ini juga perlu dibarengi penerapan protokol kesehatan lain seperti penggunaan masker yang tepat dan baik serta kebiasaan selalu mencuci tangan. Selain jarak, disarankan juga mempersingkat waktu berada di dalam kerumunan. 

Prof Tjandra menuturkan, semakin lama anda menempatkan diri dalam kerumunan, maka semakin besar pula peluang tertular Covid-19. 

"Lebih pendek waktu seseorang dalam kerumunan maka akan lebih kecil kemungkinan tertular Covid-19 dan kalau berlama-lama maka makin makin besar kemungkinan penularannya. WHO menyebutnya sebagai shorter time periods with others are safer," tuturnya.

Dalam kondisi yang mengharuskan bertemu dengan sejumlah orang, usahakanlah lokasinya berada di luar ruangan, karena sesuai dengan anjuran WHO. Yakni, udara terbuka lebih aman daripada ruangan tertutup. Kalaupun terpaksa harus berada di dalam ruangan maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar. 

Prof Tjandra mengingkatkan, berada di dalam rumah saat ini jauh lebih aman. Kalaupun harus keluar rumah, pastikan itu sebatas untuk urusan mendesak. 

"Tentu sudah jelas anjuran adalah agar lebih baik di rumah saja kalau tidaklah terlalu perlu ke luar," demikian pesan Prof Tjandra. (jpnn/ant)

Komentar