Jumat, 26 April 2024 | 19:04
NEWS

Indonesia Tingkatkan Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19 Dalam Negeri

Indonesia Tingkatkan Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19 Dalam Negeri
Vaksin Covid-19 Sinovac (Dok BBC.com)

ASKARA - Pemerintah Indonesia tengah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap vaksin luar negeri. Sejalan itu, terus berupaya meningkatkan produksi vaksin Covid-19 dalam negeri.

"Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai," kata Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam keterangannya, Rabu (14/4).

Pemerintah melalui PT Bio Farma terus meningkatkan produksi vaksin Covid-19 Sinovac. Rencananya, perusahaan pelat merah itu akan memproduksi 25 juta dosis vaksin Sinovac.

Selain itu, pemerintah terus mengakselerasi pengembangan vaksin dalam negeri. Seperti pengembangan vaksin Merah Putih oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

"Secara bersamaan, pemerintah juga terus mendiseminasikan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksin untuk melindungi masyarakat dari terpapar," imbuh Wiku.

Tercatat bahwa per 13 April 2021, sebanyak 10.373.963 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama di Indonesia. "Sejauh ini pemerintah sudah memberikan 13,6 juta vaksin kepada masyarakat Indonesia," tandasnya.

Dari total tersebut, 1.457.364 di antaranya merupakan tenaga kesehatan, 6.807.906 petugas pelayanan publik dan 2.107.966 lansia di atas 60 tahun.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan perkembangan vaksin merah putih. Sat ini berproses di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga.

"Lembaga Eijkman ini akan bekerja sama dengan PT Bio Farma, uji klinik akan selesai pada 2022, EUA (Emergency Use Authorization/Penggunaan Darurat) September 2022, produksi masal Oktober 2022," kata Penny, Kamis (8/4).

"Yang kedua kerja sama dengan Unair, ini sudah mulai 9 April sudah uji praklinik dengan binatang, kemudian uji klinik selesai September, EUA Oktober 2021 dan mulai melakukan produksi massal," tambahnya. 

Komentar