Jumat, 26 April 2024 | 22:55
INFRASTRUKTUR

Kementerian PUPR Lakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Jatim

Kementerian PUPR Lakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Jatim
Dampak gempa di Kabupaten Malang. (Dok. Kementerian PUPR)

ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut membantu penanganan darurat bencana gempa bumi yang mengguncang sejumlah kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 terjadi di laut sekitar 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Sabtu (10/4) lalu.

Upaya tanggap darurat dilakukan dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penanganan di lapangan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Selasa (13/4).

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) telah berkoordinasi dengan BPBD kota/kabupaten terdampak serta pemerintah daerah untuk penyediaan logistik dan penyediaan pos pengungsian bagi masyarakat terdampak.

Saat ini telah dimobilisasi satu unit Mobil Tangki Air (MTA) berkapasitas 2000 liter, lima unit Hidran Umum (HU) kapasitas 1000 liter dan lima unit HU kapasitas 2000 liter. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi di lapangan terdapat kebutuhan sarana dan prasarana yang harus segera disalurkan berupa lima unit HU kapasitas 1000 liter dan lima unit HU kapasitas 2000 liter serta tenda darurat ukuran 4x6 sebanyak dua unit.

"Rencana distribusi sarpras sementara disalurkan di Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Ampelgading sebanyak dua unit Hidran Umum dan Kecamatan Dampit dua unit Hidran Umum," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jatim M. Reva Sastrodiningrat.

Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur-Bali dan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) IV dengan menyisir wilayah kabupaten/kota sebagai upaya inventarisasi dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi.

Hasil pemeriksaan kondisi infrastruktur jalan dan jembatan tidak terdapat kerusakan pada ruas jalan nasional seperti ruas Turen-Kepanjen-Blitar-Tulungagung. Kemudian juga ruas Sendang Biru-Balekambang (JLS-Non Status)-Kedungsalam-Batas Blitar/Malang-Simpang 5 Purwodadi dilaporkan tidak terdapat kerusakan dan arus lalu lintas lancar.

Gempa bumi di lepas pantai selatan Kabupaten Malang menyebabkan hampir seluruh wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur terdampak. Wilayah terdampak paling parah yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Trenggalek, Blitar, Probolinggo, Jember, Kota Batu dan Kota Malang.

Selain mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka, gempa bumi juga merusak sejumlah fasilitas kesehatan, rumah peribadatan, kantor pemerintahan, rumah susun dan perumahan warga. (industry) 

Komentar