Jumat, 26 April 2024 | 10:13
OPINI

Berbagai Macam Jenis Dan Motivasi Puasa

Berbagai Macam Jenis Dan Motivasi Puasa
Ilsutrasi

Dalam memasuki Bulan Puasa ini, saya ingin menulis tentang puasa secara umum, jadi tidak terkait oleh Agama tertentu. Pertama dengan ini saya & mbak Wied mengucapkan Selamat Ramadhan untuk semua sahabat yang merayakannya.

Kata Puasa dalam bahasa Indonesia diserap dari kata Upavasa dalam Bahasa Sansekerta. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' Shaum” '' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab .

Motivasi orang melakukan Puasa bisa terdorong oleh: Agama, Kesehatan, Politik ataupun Kecantikan bahkan bisa juga karena penyakit bulimia. Penyakit Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya.

Karena melakukan Ibadah puasa harus masuk penjara. Misalnya warga Muslim di Xinjiang, China, dikekang kebebasannya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Apabila ada warga Uighur yang berpuasa mereka akan dihukum penjara.

Puasa banyak jenis macamnya misalnya Puasa Mutih dimana hanya boleh makan nasi dan minum air putih saja. Puasa Hitam kebalikan dari puasa putih dilarang mininum air putih.

Puasa bukan hanya pantang makan dan minum saja bahkan ada pantang bicara ataupun pantang tidur dll-nya. Apabila didorong oleh Agama maka itu bisa diartikan To Say “No” To Yourself And To Say ‘Yes” To God.

Puasa Kesehatan: Banyak orang berpuasa sebagai bagian dari prosedur medis atau pemeriksaan, seperti sebelum kolonoskopi atau operasi.

Puasa Politik: Puasa sering digunakan sebagai alat untuk membuat pernyataan politik, memprotes, atau menyadarkan suatu tujuan. Pemimpin politik Gandhi melakukan beberapa kali puasa panjang sebagai protes politik dan social.

Puasa Demi Kecantikan: Misalnya menurunkan berat badan ataupun mempererat kulit wajah yang kusam melalui proses detoksifikasi (puasa).

Puasa Demi Agama: Puasa ini yang paling ribet dan banyak sekali macam maupun ragamnya tergantung dari agama yang anda anut.

Puasa Agama Islam: Dilakukan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri. 

Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah Kitab Suci  Al Quran.

Puasa Agama Buddha: Selama masa puasa, pengikut sama sekali tidak makan produk hewani, meskipun mereka mengizinkan konsumsi susu.

Selain itu, mereka juga menghindari makan makanan olahan dan lima makanan pedas yaitu: bawang putih (Allium sativum), bawang bombay (Allium fistulosum), bawang putih liar (Allium oleraceum), kucai (Allium tuberosum), dan asafoetida ("asant").

Puasa Agama Hindu: Orang yang berpuasa tidak boleh makan atau bahkan menyentuh produk hewani apa pun yaitu, daging, telur ataupun kecuali produk susu.

Bagi banyak komunitas Hindu selama puasa, makanan bertepung seperti Kentang, Sagu dan Ubi jalar, ubi jalar ungu-merah, biji bayam, kacang-kacangan diperbolehkan.

Puasa Katolik Roma: Puasa ini biasanya dilakukan dengan makan kenyang satu kali sehari (dalam waktu 24 jam), wajib dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung.

Namun saat sekarang ini lebih ditekankan makan kenyang satu kali sehari menahan hal-hal dari keinginan dunia dan keinginan daging (manusia), seperti tidak makan tidak minum termasuk menahan nafsu, sikap, dan juga hal-hal yang paling disukai. Ini dilakukan selama 40 hari menjelang  Paskah atau di kelan sebagai Masa Prapaskah.

Puasa Kristen Protestan: Kristen Protestan secara resmi tidak mewajibkan untuk berpuasa oleh sebab itu mereka tidak memiliki  bulan ataupun hari khusus untuk berpuasa.

Cara Puasa dalam hal-hal tertentu selain puasa makan dan minum yaitu berpuasa mengenai rutinitas yang sering dilakukan yg paling disukainya.

Contohnya: Puasa Tidak menonton TV atau puasa mendengarkan lagu selama jangka waktu tertentu misalnya satu minggu atau satu bulan.

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar