ASKARA - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa level derasnya hujan dalam beberapa hari belakangan masih lebih rendah ketimbang pada awal 2020 lalu.

"Kondisi curah hujan Jabodetabek pada hari ini intensitasnya lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu," kata Deputi Bidang Metereologi BMKG Guswanto, dalam keterangan virtual, Sabtu (20/2).

BMKG merekam data intensitas hujan setiap harinya. Dari beberapa data yang sudah terekam tersebut dapat diperbandingkan sehingga hasil perbandingan bisa digunakan menjawab pertanyaan masyarakat perihal hujan pada dua hari belakangan ini lebih deras ketimbang awal tahun 2020 lalu atau tidak.

"Ini sebagai perbandingan bahwa hujan dua hari kemarin maupun hari ini masih di bawah 1 Januari tahun 2020," kata Guswanto.

Dari peta sebaran intensitas hujan di wilayah Jabodetabek menunjukkan waktu yang berdekatan yakni pada 1 Januari 2020 dan 19 Februari-20 Februari 2021.

"Kalau kita lihat tanggal 18 Februari yang kemarin tetap sama. Intensitas tanggal 18 sampai 19 Februari itu juga cenderung lebih rendah ya dibanding publikasi tanggal 1 Januari 2020," jelas Guswanto.

Data petabencana.id, wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir seperti Kedoya Utara, Penjagalan, Sukabumi Selatan, Kemang, Kampung Bali, Karet Semanggi, Pejaten, Jati Padang, Cililitan, Condet, Kramat Jati, Pekayon, dan Kampung Makasar.

BMKG menyatakan, banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya karena curah hujan ekstrem pada awal tahun.

Berdasarkan catatan BPBD Jawa Barat, selain Bekasi, tiga wilayah lain yang juga terendam banjir yaitu Bogor, Depok, dan Karawang.