Jumat, 03 Mei 2024 | 01:11
NEWS

Puluhan Hotel di Bandung Dijual Gara-gara Imbas Pandemi

Puluhan Hotel di Bandung Dijual Gara-gara Imbas Pandemi
Ilustrasi. (Portalsurabaya)

ASKARA - Imbas pandemi Covid-19 yang masih terjadi membuat sejumlah hotel di Kota Bandung dijual. 

Meski pemerintah sudah memberikan relaksasi pada sektor perhotelan, rupanya itu belum mendongkrak pendapatan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar menuturkan, pandemi Covid-19 pada industri perhotelan memberikan dampak panjang. Mereka harus kerja keras bertahan supaya hotelnya tetap bisa memberikan pelayanan pada tamu. Akibatnya banyak hotel gulung tikar, bahkan sampai harus menjual propertinya. 

Menurut Herman, hotel yang dijual diakibatkan ketidakmampuan mereka dalam pemulihan.

"Karena kalau mereka buka konsekuensinya minimal untuk dana operasional kan harus tertutup. Sedangkan kondisi sekarang sangat sulit bisa mencapai dana operasional sehingga kemungkinan gulung tikar besar sekali," jelasnya, Senin (15/2).

Berdasarkan temuan di situs jual beli properti, sejumlah hotel dijual dengan harga yang variatif. Mulai dari puluhan juta hingga ratusan miliar rupiah. Salah satu hotel dijual ada di kawasan Jalan Pasir Kaliki yang dibanderol Rp 80 miliar.

Menurut Herman, relaksasi yang diberikan pemerintah beberapa waktu silam tidak secara signifikan membantu pemulihan industri perhotelan. Kini ada sekitar 10-an hotel di Bandung yang dijual melalui platform jual beli properti.

"Banyak (dijual) lebih dari satu-dua. Sekitar puluhan dan itu di Bandung saja ya, belum di wilayah Jawa Barat lainnya," katanya.

Selain Bandung, wilayah lain yang jual menjual hotel ditemukan di daerah Pangandaran dan Bogor.

Lebih lanjut, Herman mengandalkan vaksin sebagai pemulihan sektor perhotelan. Menurutnya, jika vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target bisa sedikit membantu perhotelan, karena kunjungan wisatawan bisa kembali menggeliat.

"Berharap vaksin harus berjalan sukses kemudian pemerintah memberikan pelonggaran dan pergerakan masyarakat bisa kembali terjadi tetapi tetap memperketat protokol kesehatan. Karena ini sangat baik bagi masyarakat, pengusaha, atau petugas keamanan,” tandasnya. (kesatu)

Komentar