ASKARA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pengecekan Bendungan Cipancuh di Gantar, Indramayu terkait banjir di wilayah sekitarnya pada Rabu (10/2).

Dari hasil kunjungan, Menteri Basuki menginstruksikan agar segera dilakukan perbaikan kerusakan akibat pergeseran dan amblasnya tanggul luar bendungan.

Dalam penanganannya, Menteri Basuki menginstruksikan agar melibatkan ahli geoteknik bendungan untuk dapat memberikan desain penanganan darurat. 

"Waduk Cipancuh di Indramayu terjadi longsor di tanggul luar dan limpas salurannya, ini waduk yang dibuat sejak zaman Belanda sekitar tahun 1927 yang juga sudah direhabilitasi 10 tahun yang lalu. Saya minta agar segera ditangani, ini kondisi mendesak karena menyangkut ratusan ribu nyawa di hilir bendungan," jelas Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Jumat (12/2).

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, akan melibatkan BUMN PT Wijaya Karya untuk membantu pelaksanaan perbaikan Bendungan Cipancuh.

"Hal ini karena Wika sebagai BUMN yang sedang mengerjakan proyek terdekat (Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipanas) sebagai pelaksana," jelasnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen SDA Anang Muchlis mengatakan, telah mengambil langkah darurat untuk mengantisipasi penurunan muka air waduk dengan membuka pintu intake irigasi dan dibantu tiga pompa banjir dari BBWS Citarum dan satu pompa dari BBWS Cimanuk.

"Kami juga sudah memobilisasi dua ekskavator, delapan dump truck, mobilisasi bronjong dan batu sambil memfinalkan desain penanganan dan metoda kerja dengan konsultan dan kontraktor," paparnya.

Debit air Waduk Cipancuh pasca hujan dengan intensitas tinggi pada 7-8 Februari lalu mengakibatkan terjadinya pergerakan pasangan bronjong pada kaki tanggul bagian luar serta amblasnya lereng tanggul sedalam 1,5 meter dengan panjang 50 meter. Akibat hal tersebut, sebagian warga di sekitar area waduk mengungsi.