ASKARA -  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno melantik sebanyak 281 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di lingkungan Kemenparekraf, Rabu (27/1). 

Kepada para PNS baru itu, Sandiaga meminta agar dapat mengkombinasikan pola GerCep (Gerak Cepat), GeBer (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja) dengan Etos Kerja 4 As, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas dalam percepatan pemulihan parekraf nasional. 

Selain itu, Sandiaga menegaskan seluruh jajaran Kemenparekraf harus menerapkan tiga strategi, yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Inovasi dipaparkannya meliputi penerapan teknologi informasi dengan pendekatan kekinian. Strategi inovasi, kata Sandiaga, perlu dilakukan untuk memetakan potensi bisnis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Dengan inovasi, pelaku usaha bukan cuma bisa bertahan, tapi juga menangkap peluang bisnis," imbuh Sandiaga, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1). 

Selanjutnya, strategi adaptasi disampaikan Sandiaga harus diterapkan pada setiap lini pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lewat penerapan protokol kesehatan ketat, khususnya CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability), keselamatan dan kenyamanan wisatawan dinilainya menjadi hal utama.

"Terakhir adalah kolaborasi, bekerja sama dengan berbagai pihak, dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandi.

Guna mewujudkan strategi tersebut, Sandi, sapaannya meminta seluruh jajarannya untuk menerapkan pola GerCep, GeBer dan Gaspol. Pola tersebut harus dikombinasikan dengan Etos Kerja 4 As. 

Lewat kombinasi tersebut, Sandi yakin kerja sama yang baik dapat terjalin, sehingga menghasilkan kualitas organisasi yang lebih baik.

"Di pundak bapak-ibu diletakkan harapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam kerja bapak-ibu dititipkan nasib lebih dari 34 juta orang yang menggantungkan hidup di sektor parekraf yang kita perjuangkan bersama ini," tandas Sandi.