Jumat, 03 Mei 2024 | 20:26
NEWS

Imbas Covid-19, Jokowi Ingatkan Krisis Pangan

Imbas Covid-19, Jokowi Ingatkan Krisis Pangan
Presiden Jokowi. (Setpres)

ASKARA - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya tentang potensi krisis pangan akibat pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama 10 bulan terakhir. 

Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 secara virtual. Presiden Jokowi meminta jajaran menteri dan masyarakat berhati-hati perihal terjadinya potensi tersebut.

"Dalam kondisi pandemi Covid-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral. Kita tahu Badan Pangan Dunia (FAO) memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan. Hati-hati mengenai ini," ujarnya melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (11/1).

Potensi itu dapat muncul karena aktivitas masyarakat di tengah pandemi harus dibatasi untuk mencegah penularan Covid-19 tidak semakin meluas. 

"Hati-hati akibat pembatasan mobilitas warga dan distribusi barang antar negara," tutur Presiden Jokowi.

Maka Presiden Jokowi meminta persoalan potensi krisis pangan tidak dianggap remeh. Jika dibiarkan berjalan tanpa adanya pedoman, potensi adanya kendala distribusi pangan di seluruh dunia.

Salah satu contohnya yakni persoalan kedelai yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kelangkaan di tengah masyarakat, sehingga membuat produsen tahu dan tempe mogok kerja. 

"Kita tahu penduduk Indonesia sudah 270 juta lebih. Karenanya pengelolaan yang berkaitan dengan pangan itu harus kita seriusi," kata Presiden Jokowi.

Untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi penduduk Indonesia maka pengelolaan pembangunan pertanian harus secara detil dan menggunakan sekala luas.
 
"Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas), untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan," jelas Presiden Jokowi.

Harapannya, agar tahun ini program Food Estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah dapat segera diselesaikan. Mengingat, apabila program tersebut telah dilakukan maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan.
 
"Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian, sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain," kata Presiden Jokowi. 

Komentar