Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:07
NEWS

Identifikasi Posisi Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi, Gunakan Cekposisi

Identifikasi Posisi Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi, Gunakan Cekposisi
Cekposisi Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi (Dok BNPB)

ASKARA - Penggunaan teknologi informasi membawa beragam manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, mengidentifikasi posisi secara real-time terhadap potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi melalui aplikasi google maps.

Hal tersebut perlu dilakukan masyarakat mengingat status vulkanik Gunung Merapi yang naik menjadi Level III atau 'Siaga'.

BNPB memanfaatkan platform google maps untuk menginformasikan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi yang berada di berbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

"Masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara langsung serta potensi bahaya yang ada di sekitarnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Selasa (10/11).

Maka melalui kesiapsiagaan sejak dini, masyarakat akan mampu terhindar dari bahaya. Cekposisi memberikan fitur yang dapat diatur untuk melihat beberapa parameter terkait erupsi Gunung Merapi. 

"Melalui Cekposisi, pengakses dapat melihat wilayah-wilayah yang berada pada KRB I, KRB II dan KRB III," tuturnya. 

Pada peta akan terlihat warna yang berbeda pada setiap KRB, misalnya merah tua untuk menjelaskan KRB III, merah muda KRB II dan kuning KRB I. 

KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). 

"Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial," imbuh Raditya. 

KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar. 

KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas. 

"Apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar)," ujar Raditya. 

Aplikasi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di KRB Gunung Merapi untuk dapat mempersiapkan segala sesuatunya. 

Terutama upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. Aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah menggunakan ponsel berbasis Android dan iOS. 

"Hanya dengan mengklik tautan, akan menampilkan peta dalam mode hybrid dan satelit serta keberadaan atau posisi saat berada di KRB beserta informasi mengenai risikonya," jelasnya. 

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sendiri pun akan terus memperbaharui informasi mengenai zona berbahaya yang direkomendasikan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM. 

Masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Melalui Browser 

1. Buka ponsel
2. Ketik bit.ly/CekPosisiMerapi
3. Link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps
4. Klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta
5. Perhatikan lokasi Anda. Pastikan berada di luar zona SIAGA.

Komentar