Selasa, 14 Mei 2024 | 19:32
NEWS

Kecepatan Internet di Indonesia Turun dan Mahal di Masa Pandemi, Ini Kata Musikus

Kecepatan Internet di Indonesia Turun dan Mahal di Masa Pandemi, Ini Kata Musikus
Ilustrasi internet lemot (Blogspot.com)

ASKARA - Di tengah pandemi saat ini, sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas melalui layanan internet. Baik untuk kegunaan belajar, hiburan maupun pekerjaan. 

Namun kecepatan internet di Indonesia menurun dan mahal. Merujuk data Indef, kecepatan internet di Indonesia malah menurun dibandingkan negara lain di ASEAN selama masa pandemi ini. 

Kondisi itu dirasakan musikus dan pekerja kreatif Anang Hermansyah. Suami Ashanty itu menyayangkan kinerja internet di Indonesia justru turun dan mahal di masa pandemi. 

"Data Indef, kecepatan internet di Indonesia menurun sekitar 4,4 persen selama masa pandemi ini. Hal itu saya rasakan juga saat berada di Bali," ujar Anang di Denpasar, Bali, Sabtu (7/11).

Pemerintah diminta dapat mengumpulkan para provider telekomunikasi untuk meningkatkan kecepatan internet dan menurunkan harganya. 

Mengingat banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas internet. "Kami berharap pemerintah dapat meminta provider telekomunikasi untuk meningkatkan kecepatan internet dan harganya diturunkan," tambah Anang. 

Aktivitas pekerja seni dan musisi selama masa pandemi ini kerap menggunakan fasilitas platform digital, yang sepenuhnya menggunakan internet. 

"Seniman dan musisi memanfaatkan layanan digital dalam berkarya di masa pandemi seperti Instagram dan YouTube. Maka dukungan pemerintah benar-benar diharapkan. Agar proses kreatif di masa pandemi ini tetap berjalan," tutur Anang. 

Penasehat Federasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) itu berharap di tengah kesimpangsiuran mengenai vaksin Covid-19 di Indonesia. Serta polemik mengenai UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja, pemerintah agar memerhatikan persoalan internet yang menjadi tumpuan banyak pihak saat ini. 

"Saya berharap pemerintah dapat memberi perhatian atas persoalan internet yang kecepatannya menurun dan harganya mahal bila dibanding negara-negara di ASEAN lainnya," harap musisi asal Jember itu. 

Komentar